PIKIRAN RAKYAT - Pada Minggu, 18 Oktober, Armenia dan Azerbaijan saling tuduh melanggar kesepakatan gencatan senjata kemanusiaan kedua dalam perebutan wilayah sengketa Nagorno-Karabakh.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, saling tuduh itu terjadi hanya dalam beberapa jam kesepakatan gencatan senjata kedua yang sebelumnya disetujui pada Sabtu, 17 Oktober 2020.
Hingga kini, sedikitnya 750 orang tewas sejak pertempuran dimulai pada 27 September lalu.
Baca Juga: Taqy Malik Bagikan Suasana Romantis Kamar Pengantinya Bersama Sharel Thalib, 'Sudah Sah, Bebas'
Kementerian pertahanan Azerbaijan mengatakan wilayah Aghdam, yang berdekatan dengan Nagorno-Karabakh, berada di bawah penembakan Armenia.
Dikatakan selama satu malam, unit militer Armenia melepaskan tembakan dari senjata kaliber besar di sepanjang perbatasan. Tapi tuduhan ini dibantah Armenia.
Armenia mengatakan tentara Azerbaijan menembak dua kali pada malam hari dan menggunakan artileri serta menuduh Baku menolak permintaannya untuk menarik tentara yang terluka dari medan perang.
Baca Juga: Taqy Malik Menikahi Sherel Thalib, Salmafina Sunan Geram Selalu Dikaitkan dengan Mantan Suaminya Itu
"Langkah ini ditolak mentah-mentah oleh Baku," kata kementerian luar negeri Armenia dalam sebuah pernyataan. Baku menyebut pernyataan itu salah informasi.