kievskiy.org

Masyarakat Langgar Kebijakan Soal Petasan di Perayaan Diwali, India Diselimuti Polusi Udara Beracun

Ilustrasi asap mengepul.
Ilustrasi asap mengepul. /Pixabay/Ralf Vetterle

PIKIRAN RAKYAT - Usai perhelatan peringatan festival cahaya atau Diwali, ratusan juta orang di India kini terpaksa harus menghirup udara beracun.

Kabut asap yang menyelimuti India tampak jelas terlihat usai masyarakat yang bersuka ria menentang larangan menggunakan petasan untuk merayakannya.

Sehingga asap sisa pembakaran dari sarana-sarana itulah, terutama petasan dan kembang api, yang membuat kota-kota di India dipenuhi kabut udara beracun.

Baca Juga: Peluk Kalinna Ocktaranny, Vicky Prasetyo: Kita Tak Tahu Kapan Perasaan Cinta akan Datang

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, ibu Kota New Delhi kini masih diselimuti kabut asap tebal, dengan tingkat polusi rata-rata lebih dari 9 kali lipat dari yang dianggap aman oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Kepala Menteri Delhi, Arvind Kejriwal telah melarang penggunaan dan penjualan petasan sebelum Diwali, tetapi kebijakan tersebut sulit diterapkan.

Orang-orang bersuka ria di Ibu Kota dengan membakar sejumlah kembang api hingga Minggu pagi, 15 November 2020.

Baca Juga: Ucapan Trump Sempat Bikin Puluhan CEO di AS Kelimpungan dan Buat Rapat Khusus soal Aksi Kolektif

Kejadian itu memicu kemarahan warga dan pecinta lingkungan serta mengeluh di media sosial tentang kesulitan bernafas hingga iritasi mata.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat