PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kabupaten Ciamis akhirnya meluncurkan buku sejarah ‘Galuh Dari Masa Ke Masa’. Dalam suasana pandemi Covid-19, peluncuran buku dilaksanakan secara virtual, Selasa, 22 Desember 2020, di aula Setda Ciamis.
Keberadaan buku tersebut untuk menjawab pihak-pihak yang menganggap fiktif Kerajaan Galuh. Pernyataan tersebut tidak pelak mengusik ketenangan warga galuh.
Puncaknya digelar Gelar Usik Galuh (Silaturahmi Najeurkeun Galuh) yang berlangsung pada tanggal 20 Februari 2020 di Aula Setda Ciamis.
Baca Juga: Gantikan Juliari Batubara sebagai Mensos, Berikut Harta Kekayaan Tri Rismaharini
![Buku Galuh dari Masa ke Masa./Pikiran-rakyat.com/Nurhandoko](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2020/12/23/2176534410.jpg)
Seperti diketahui pernyataan budayawan Betawi Ridwan Saidi, bahwa Kerajaan Galuh adalah fiktif atau tidak ada, bahkan galuh diartikan brutal.
Hal itu mengundang polemik. Budayawan dikenal dengan sebutan Babe itu mengutarakan pendapatnya dalam suatu perbincangan yang diunggah di media sosial.
Pernyataan Babe ternyata mengusik warga Galuh.
Baca Juga: Pemerintah akan Lanjutkan 6 Program Bansos di Tahun 2021, Simak Daftarnya
Pada saat itu sempat muncul wacana mengadukan persoalan tersebut kepada polisi. Namun, Pemkab lebih memilih dilakukan acara Gelar Usik Galuh (Silaturahmi Nanjeurkeun Galuh) di Aula Setda Ciamis.