kievskiy.org

Bertemu Ketua DPD La Nyala, Ridwan Kamil Berharap Keadilan Politik untuk Warga Jawa Barat

Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. /Dok. DPD RI


PIKIRAN RAKYAT – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan aspirasi masyarakat Jawa Barat terkait keadilan politik bagi provinsi dengan penduduk terbesar di Indonesia itu.

Penduduk Jabar tercatat mendekati 50 juta jiwa. Dengan jumlah daerah hanya 27 kabupaten/kota.

“ Saya sangat berterima kasih, Pak Ketua DPD datang ke Jabar secara khusus untuk membicarakan soal otonomi daerah, terkait pemekaran daerah di Jabar. Karena memang pemekaran di Jabar bukan sekadar euforia masyarakat, tetapi memang bedasarkan kajian dan pertimbangan yang rasional. Dan daerah yang kami ajukan untuk dimekarkan juga sudah sangat siap,” kata Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil dalam keterangan tertulis yang diterima Pikiran-rakyat.com pada Rabu, 13 Januari 2021.

Baca Juga: Dana kelolaan Haji Naik 15 Persen Jadi Rp 143,1 Triliun

Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti beserta rombongan dalam rapat kerja dengan Gubernur Jabar memang membahas dua isu spesifik. Yaitu tentang pemekaran daerah di Jabar dan pertanian, terkait ketahanan pangan nasional. Mengingat Jabar adalah salah satu provinsi penopang pangan nasional. Raker digelar di Pakuan, rumah dinas Gubernur, Rabu, 13 Januari 2021 siang.

Ridwan mengungkapkan jumlah penduduk Jabar setara dengan 1/5 penduduk Indonesia. Setara dengan penduduk Korea Selatan, dengan jumlah penduduk muslim yang lebih banyak dari Arab Saudi.

“Bayangkan, Bupati Bogor, harus mengurus 6 juta penduduk, setara dengan penduduk Sumatera Barat, yang diurus oleh seorang Gubernur dan belasan Bupati/Walikota,” kata Emil.

Baca Juga: Tanggapi Proses Vaksinasi Covid-19, Musisi Ini Lebih Pilih Tunggu Varian Vaksin yang Lebih Efektif

Gubernur berlatar aristek ini juga membandingkan dengan Provinsi Jawa Timur, dengan penduduk hampir sekitar 38 juta jiwa, memiliki 38 kabupaten/kota. Begitu pula dengan jumlah desa. Jawa Tengah, dengan jumlah penduduk sekitar 34 juta jiwa, memiliki 8.000 desa, sementara Jabar hanya punya 5.000 desa.

“Dari situ saja, Jateng dapat dana desa Rp.8 trilliun, sementara Jabar Rp5 triliun. Begitu pula dana transfer pusat, karena alokasinya berdasarkan jumlah daerah, maka selisih Jatim dan Jabar dalam 5 tahun, mencapai Rp50 triliun. Satu anak di Jatim dapat pembiayaan Rp1 juta, sementara di Jabar terpaksa hanya dapat Rp600 ribu,” ujarnya

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat