PIKIRAN RAKYAT - Dinas Pendidikan Kota Bogor merencanakan beberapa alternatif tatap muka yang rencananya digelar pada Juli 2021 mendatang.
Salah satunya, pembelajaran tatap muka hanya dihadiri 30 persen dari kuota perkelas dan 70 persen pembelajaran secara daring.
Alternatif lain yang disiapkan yakni, setiap kelas masuk bergantian mulai dari kelas 9, kelas 8 dan kelas 7 namun.
"Alternatif ketiga dilakukan per-pekan, satu minggu sekali dengan jumlah 50 : 50 persen dan sepertinya ini lebih efektif karena bisa dimonitor kondisi siswanya," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Hanafi, Minggu 11 April 2021.
Baca Juga: Kesal Positif Covid-19 untuk Kedua Kalinya, Maia Estianty Alami Ruam Merah di Wajah
Baca Juga: Wamenag: Kontribusi Ormas Islam Menentukan Wajah Masa Depan Indonesia
Alternatif skema tersebut, lanjut Hanafi, tak hanya berlaku untuk SD dan SMP saja. hanadi mengatakan, meskipun SMA menjadi urusan provinsi, namun skemanya juga harus diperhatikan dan disamakan dengan SD dan SMP karena lokasinya berada di Kota Bogor.
Hanafi pun menyebut jika Disdik Kota Bogor telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jabar terkait aturan tersebut.
"Jadi kami harus koordinasikan ke Satgas Covid-19 Kota Bogor, Dewan Pendidikan dan lainnya. Kami juga akan uji coba PTM beberapa sekolah yang sudah membuat video," kata Hanafi.