kievskiy.org

Perusahaan di Bekasi Ogah Ikuti Vaksin Gotong Royong Karena Mahal, Kadin Beri Penjelasan

Ilustrasi vaksin Covid-19. Vaksinasi Covid-19 lewat vaksin gotong royong dinilai memberatkan sejumlah perusahaan lapis ketiga di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Ilustrasi vaksin Covid-19. Vaksinasi Covid-19 lewat vaksin gotong royong dinilai memberatkan sejumlah perusahaan lapis ketiga di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. /Pixabay/torstensimon

PIKIRAN RAKYAT - Dunia usaha rupanya cukup merasa keberatan dengan program vaksin gotong royong dalam vaksinasi Covid-19.

Harga vaksin gotong royong yang ditetapkan pemerintah untuk vaksinasi Covid-19 dinilai terlalu mahal sehingga menyulitkan perusahaan, apalagi kondisi keuangan mereka belum sepenuhnya pulih.

Di Kabupaten Bekasi, mahalnya harga vaksinasi Covid-19 membuat program vaksin gotong royong pun sepi peminat.

Sebagai daerah dengan kawasan industri terbesar di Indonesia, saat program vaksinasi Covid-19 dibuka, hanya ada 18 perusahaan yang telah mendaftar program vaksin gotong royong ini.

Baca Juga: Doni Monardo Kembalikan Tugasnya ke Jokowi dan Tinggalkan Barisan Pemerintah

Padahal, secara keseluruhan, terdapat sedikitnya 5.400 perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Bekasi.

Seperti diketahui, vaksin gotong royong ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4643/2021 tentang Penetapan Besaran Harga Pembelian Vaksin Produksi Sinopharm Melalui Penunjukan PT Bio Farma (Persero) dalam Pelaksanaan Pengadaan Vaksin Covid-19 dan Tarif Maksimal Pelayanan untuk Pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong.

Dalam keputusan tersebut, Kemenkes menetapkan harga pembelian vaksin gotong royong sebesar Rp321.660 per dosis vaksinasi Covid-19.

Lalu terdapat pula tarif maksimal pelayanan vaksin gotong royong sebesar Rp117.910 per dosis. Sehingga untuk satu kali pemberian vaksinasi Covid-19, harga yang harus dibayarkan yakni Rp 439.570 atau Rp 879.140 per orang (dua dosis).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat