kievskiy.org

Muda adalah Kekuatan, AHY: Demokrasi Seperti Oksigen, Baru Terasa Ketika Kekurangan

 Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, saat kunjungan ke Jawa Barat.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, saat kunjungan ke Jawa Barat. /Dok. Partai Demokrat



PIKIRAN RAKYAT - Dalam rangkaian kunjungannya ke Jawa Barat, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyempatkan diri mampir ke kantor pusat Pikiran Rakyat di jl. Asia Afrika no 77, Bandung 4 Juni 2021.

Lahir di Dayeuhkolot, Bandung, 40 tahun lalu, AHY tumbuh besar bersama harian Pikiran Rakyat, termasuk saat ia bersekolah di SMPN 5 Bandung serta saat menempuh pendidikan militer lanjutan selepas dari Akademi Militer, Magelang. AHY mengaku cukup akrab dengan kantor Pikiran Rakyat karena sewaktu kecil sering nongkrong untuk makan bubur di warung dekat kantor ini.

"Siapa tak kenal Pikiran Rakyat, apalagi warga Jabar," kata AHY membuka pembicaraan dalam diskusi bersama jajaran direksi dan redaksi Pikiran Rakyat.

Diskusi berlangsung akrab meskipun diwarnai pertanyaan-pertanyaan tajam dari redaksi. AHY mengungkapkan saat ini ada tiga hal yang menjadi perhatian dirinya dan PD, yaitu menangani pandemi Covid-19, memulihkan ekonomi nasional dan menguatnya gejala-gejala kemunduran demokrasi.

Dalam penanganan Covid-19, AHY sudah sejak awal mencermatinya dengan sungguh-sungguh. Hanya lima hari sejak terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat dalam Kongres V, Maret lalu 15 Maret 2020, AHY langsung mengeluarkan 6 Rekomendasi bagi pemerintah, termasuk untuk tidak ragu-ragu melakukan lockdown atas Jakarta.

Baca Juga: Bongkar Fakta Baru Soal Ayus Suami Nissa Sabyan, Dokter Kandungan Kembali Buka Suara: Membuat Resah

Rekomendasi ini disusul dengan instruksi pada seluruh jajaran pengurus dan kader untuk melaksanakan Gerakan Nasional Peduli Demokrat guna membantu masyarakat yang terdampak. Dalam waktu kurang dari tiga bulan, kader-kader PD di seluruh Indonesia secara swadaya berhasil menyalurkan bantuan senilai Rp 250 milliar. Ini disusul dengan GNPD untuk bina UMKM serta akses Wi-Fi bagi para pelajar yang kesulitan belajar secara online.

Dalam memulihkan ekonomi nasional, AHY memerintahkan F-PD DPR RI menyetujui RAPBN-P yang diajukan pemerintah, yang memberi keleluasaan pada pemerintah untuk merealokasikan anggaran, dengan catatan penggunaan anggaran harus tetap diawasi dengan ketat. AHY tidak ingin pencairan anggaran yang dibutuhkan rakyat ini tertunda-tunda karena perbedaan pandangan politik.

Terkait kemunduran demokrasi, AHY mengibaratkan demokrasi seperti oksigen.

“Saat pasokan oksigen masih banyak, kita merasa baik-baik saja. Namun, saat menipis, terasa sesak," kata AHY yang mengenakan jas biru gelap.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat