PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kota Bogor memastikan memberlakukan bekerja dari rumah (WFH) 100 persen. Peraturan tersebut berlaku mulai Selasa 29 Juni 2021 hingga sepekan.
"Semua kerja dari rumah, kecuali dinas yang terkait pelayanan sehari-hari seperti sampah, dinkes, dishub, kebencanaan. Selain itu semua di rumah. Ini bukan liburan, yang di rumah enggak boleh keluar kecuali mendesak," ujar Bima Arya dalam pernyataan persnya, Senin 28 Juni 2021.
Bima Arya mengatakan, langkah tersebut diambil untuk menghindari penularan Covid-19 yang semakin meluas. Saat ini kasus Covid-19 harian di Kota Bogor mencapai 300an.
Sementara kasus aktif Covid-19 mencapai lebih dari 3000 kasus, dan tingkat kematian meningkat hingga 125 persen. Selain itu hunian rumah sakit juga penuh.
Baca Juga: Covid-19 Akan Dianggap Seperti Flu Biasa di Singapura, Apa Kata Zubairi Djoerban?
"Langkah ini untuk menghindari penularan,dan mengurangi mobilitas. Kalau enggak ada aktivitas perkantoran, maka mobilitas juga berkurang. Kita akan berikan contoh mulai dari Pemkot ," kata Bima Arya.
Menurut Bima, selain WFH 100 persen bagi ASN, Pemkot Bogor juga tengah mempersiapkan aktivasi Rumah Sakit Lapangan dan Pusat Isolasi baru baik berbasis kelurahan maupun tingkat kota.
Meskipun demikian, Bima Arya menyebut jika pembatasan mobilitas tak juga dikendalikan, ia khawatir penambahan tempat tidur dan ruang isolasi tidai mengimbangi jumlah nakes yang terpapar. Saat ini setidaknya ratusan tenaga kesehatan juga terpapar Covid-19.
Baca Juga: Persib Bandung Tanpa Abdul Aziz dan Zalnando di Piala Wali Kota Solo, Pelatih Beri Penjelasan
"Kalau nakes terpapar, bagaimana operasional rumah sakit. Insya Allah kita juga akan tambah SDM nakes. Mudah-mudahan minggu ini pusat isolasi baru, RS Lapangan dan pusat isolasi berbasis masyarakat bisa segera diaktivasi," kata Bima.