kievskiy.org

Berjibaku Tangani Pandemi Covid-19, Perawat dan Dokter di Majalengka Harus Terima Kenyataan Pahit

Warga berjalan di depan RSUD Majalengka beberapa waktu lalu. Tenaga medis yang menangani pasien Covid-19 di RSUD Majalengka honornya belum dibayar sejak November tahun 2020 lalu. Dampak dari terlambatnya pembayaran pasien Covid-19 inipun membuat RS kelimpungan hingga hutang ke distributor menggunung. Hal ini juga berdampak pada penghentian pasokan obat, bahan medis habis pakai, APD dan lain-lain.
Warga berjalan di depan RSUD Majalengka beberapa waktu lalu. Tenaga medis yang menangani pasien Covid-19 di RSUD Majalengka honornya belum dibayar sejak November tahun 2020 lalu. Dampak dari terlambatnya pembayaran pasien Covid-19 inipun membuat RS kelimpungan hingga hutang ke distributor menggunung. Hal ini juga berdampak pada penghentian pasokan obat, bahan medis habis pakai, APD dan lain-lain. /Kabar Cirebon/Tati Purnawati

PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah tenaga kesehatan di Rumah Sakit milik pemerintah Kabupaten Majalengka mempertanyakan honor perawatan Covid-19 yang sejak bulan November 2021 lalu belum juga cair. 

Sementara mereka terus dituntut untuk bekerja maksimal dengan penuh risiko, terpapar hingga ancaman kematian.

Menurut sejumlah dokter dan perawat, cukup wajar baginya menuntut honor karena aturannya ada melalui KMK No HK.01.07/MENKES/4239/2021 tentang Pemberian Insentif dan Santunan Kematian bagi Tenaga Kesehatan yang Menangani Covid-19.

Mereka mengharapkan honor bisa diterima setiap bulan dengan lancar, kalaupun alami keterlambatan tidak sampai berbulan-bulan. 

Baca Juga: Masa Berlaku SIM Habis di Masa PPKM Darurat Jawa dan Bali? Korlantas Polri Punya Kabar Baik

Karena honor adalah sebagai upah yang sudah diatur sebelumnya. Selain itu para petugas kesehatan bekerja keras tanpa bisa mengeluh atau menunda pekerjaan dalam melayani pasien Covid-19 ataupun pasien lainnya.

Terlebih pasien Covid-19 yang butuh penanganan khusus dengan segala risiko yang harus ditanggung oleh tenaga kesehatan yang tengah bertugas. 

Bahkan belakangan karena melonjaknya kasus yang demikian tinggi dokter atapun perawat bekerja esktra nyaris tidak mengenal istirahat, karena ruang perawatan penuh bahkan IGD dipenuhi pasien Covid.

“Menangani pasien Covid-19 cukup melelahkan dan risiko tinggi, risiko untuk pasien juga risiko bagi kami sebagai tenaga kesehatan. Jadi kami pikir imbalan honor yang lancar sangatlah wajar,” kata seorang tenaga kesehatan di Rumah Sakit.

Baca Juga: Ivermectin Tak Bisa Turunkan Kasus Corona di India, Juru Wabah: RI Jangan Dukung Penggunaan Obat Keras

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat