kievskiy.org

Frustrasi Lihat Sikap Pemkab Garut yang Masih Pungut Pajak, Hotel dan Restoran Kibarkan Bendera Putih

Sejumlah pengusaha hotel dan restoran di Garut mengibarkan bendera putih dengan emoticon memangis. Hal ini mereka lakukan sebagai isyarat jika mereka benar-benar sudah tak sanggup dengan keterpurukan akibat adanya kebijakan pemerintah yang sangat memberatkan mereka.
Sejumlah pengusaha hotel dan restoran di Garut mengibarkan bendera putih dengan emoticon memangis. Hal ini mereka lakukan sebagai isyarat jika mereka benar-benar sudah tak sanggup dengan keterpurukan akibat adanya kebijakan pemerintah yang sangat memberatkan mereka. /Kabar Priangan/Aep Hendy

PIKIRAN RAKYAT - Kekesalan dan rasa frustrasi para pengusaha hotel dan restoran di Kabupaten Garut saat ini benar-benar sudah memuncak.

Setelah selama kurang lebih dua tahun berusaha bertahan menghadapi kondisi tak menentu akibat pandemi Covid-19, kini mereka menyatakan sudah tak sanggup lagi.

Untuk menegaskan ketidaksanggupan mereka menahan keprihatinan yang selama ini dirasakan, para pengusaha hotel dan restoran yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Garut pun beramai-ramai mengibarkan bendera putih.

Bendera putih dengan emoticon menangis ini dikibarkan di depan hotel dan restoran.

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia per Selasa 20 Juli 2021, Kasus Covid-19 Hampir Tembus 3 Juta Jiwa

"Ini bukan sekedar bentuk penolakan kita terhadap penerapan PPKM Darurat tapi akumulasi dari kekecewaan dan rasa frustrasi kita terhadap kondisi yang sangat tak menentu. Sudah dua tahun lho kita bertahan dalam situasi tak menentu seperti sekarang ini," ujar Ketua PHRI Garut Deden Rohim.

Sikap yang ditunjukan para pengusaha hotel dan restoran yang ada di Garut ini disebutkan Deden juga sebagai sebuah refleksi perasaan yang saat ini dirasakan oleh para pengusaha hotel dan restoran yang benar-benar sedang menangis karena di tempat usahanya sendiri tak ubahnya seperti orang yang sudah meninggal karena tak mampu berbuat apa-apa.

Selama dua tahun masa pandemi Covid-19 ini, tutur Deden, para pengusaha hotel dan restoran di Garut sudah benar-benar berjibaku sekuat tenaga untuk tetap bertahan dan tidak merumahkan para pekerja.

Langkah ini tentu saja sebuah beban yang sangat berat, belum lagi memikirkan untuk biaya operasional seperti pembayaran listrik yang begitu besar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat