MAJALENGKA,(PRLM).- Ratusan tokoh dari Majalengka, Cirebon dan Indramayu berkumpul di gedung SKB Majalengka untuk mendengarkan paparan dari lima penyaji dalam seminar pengusulan nama Ki Bagus Rangin menjadi Pahlawan Nasional. Ironisnya nama Bagus Rangin yang pada tahun 1990 pernah diabadikan menjadi sebuah jalan di Kabupaten Majalengka antara Sekolah Luar Biasa hingga Bundaran Munjul atau sepanjang kurang lebih 2 km, ternyata pada tahun 2001 nama jalan tersebut dihapus oleh Pemerintahan masa itu dan diganti dengan nama Jalan Siti Armilah. Panjang jalan pun bertambah sekitar 500 meteran, karena Jalan Siti Armilah dimulai dari perempatan Jln. Pahlawan hingga Bundaran Munjul. Nama jalan itupun ditulis lebih besar dipasang di trotoar bagian kiri jalan. Sejak saat itu alamat sejumlah perkantoran yang ada di sepanjang jalan tersebut, seperti Kantor Bapeda, gedung Korpri, Kantor Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi, sejumlah sekolah serta perusahaan dan masyarakatpun mengubah alamat menjadi Jln. Siti Armilah. Meski nama jalan tesrebut telah berubah, namun ada sejumlah masyarakat yang masih menyebut jalan tersebut sebagai Jln. Bagus Rangin, seperti halnya Juremi, Asep Trisno, Yudi Firman dan Jejen. “Bagi saya kadung latah telah menyebut Jalan Bagus Rangin, jadi sampai sekarang ya menyebut jalan itu walapun sudah berubah,” kata Asep. Menurut Juremi, nama jalan Bagus Rangin cukup lama digunakan sehingga nama tersebut lebih diingat dan lebih melekat. “Ketika menyebut jalan Bagus Rangin ternyata tukang beca atau masyarakat lainnya juga tidak menyalahkan.” ungkap Juremi. Namun kebanyakan warga Majalengka kini telah menyebut jalan tersebut sebagai jalan Siti Armilah sesuai dengan nama jalan yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Majalengka kala itu. Pemerhati sejarah di Majalengka Rachmat Iskandar mengatakan, Siti Armilah hanya lahir dari sebuah legenda bukan dari sejarah, sedangkan Bagus Rangin justru diakui mastrakat Majalengka yang melawan kompeni. Siti Armilah konon adalah seorang perempuan yang dinikahi oleh Pangeran Muhaman. Masih dalam dongeng itu sendiri diceritakan bahwa Siti Armilah dikubur di belakang Pendopo Majalengka. Keberadaan Siti Armilah menjadi friksi yang dipertanyakan keberadaannya sebagai tokoh yang pernah ada di Desa Majalengka. Sama halnya keberadaan suaminya Pengeran Muhamad yang konon berjasa mengislamkan Majalengka. Dengan menaklukan Ratu Nyirambut Kasih. Kisah tersebut hanya terdapat dalam tradisi lisan masyarakat Desa Majalengka, namun tidak ditemukan bukti apapun baik dari naskah lama maupun peninggalan berupa prasasti. Sementara itu Ketua DPRD Majalengka Tarsono D Mardiana mengatakan, nama Bagus Rangin seyogyanya segera diabadikan di Majalengka baik berupa nama jalan atau sejenis monumen. Terlebih bila hasul penelitian ahli sejarah mengatakan kalau Bagus rangin adalah pahlawan yang pernah bertempur di Majalengka dans ejumlah daerah lainnya di Jawa Barat. “Kalau sejarawan sudah menyebut Bagus Rangin adalah pejuang bahkan masuk kategori pahlawan masa orang Majalengka sendiri yang pernah ditempati markas dan lokasi pertempurannya mengabaikan ketokohannya, hingga menghapus nama jalan yang telah dibuat. Karenanya nama Bagus Rangin harus segera diabadikan,” papar Tarsono.(Tati Purnawati/A-147)***
Ironis, Jalan Bagus Rangin Berubah Jadi Jalan Siti Armilah
![JALAN Siti Armilah membentang dari mulai perempatan Jln. Pahlawan hingga Bundaran Munjul sepanjang kurang lebih 2,5 km. Nama jalan tersebut awalnya adalah Jalan Bagus Rangin namun pada tahun 2001 diganti Pemerintah Kabupaten Majalengka menjadi jl Siti Armilah.*](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/703x0/webp/photo/image/2015/09/ARMILAH.jpg)
JALAN Siti Armilah membentang dari mulai perempatan Jln. Pahlawan hingga Bundaran Munjul sepanjang kurang lebih 2,5 km. Nama jalan tersebut awalnya adalah Jalan Bagus Rangin namun pada tahun 2001 diganti Pemerintah Kabupaten Majalengka menjadi jl Siti Armilah.*
Terkini Lainnya
Tags
Bagus Rangin
Siti Armilah
jalan
kompeni
Pahlawan
tokoh
trotoar
dprd
prasasti
Artikel Pilihan
Terkini
Drs Kusmana Hartadji, MM: Konsisten Jalankan Amanah
KPU Umumkan Anggota KPU Jabar 2023-2028, Berikut Daftarnya
Waspada Angin Kencang di Empat Wilayah Jawa Barat, BMKG Beberkan Faktor Penyebabnya
Tangis Haru Dandim 0625 Letkol Yusuf Andriyanto Saat Tinggalkan Pangandaran
Sejoli Mesum Asal Garut Pemeran Video Live Streaming Asusila Ditangkap Polisi
Polling Pikiran Rakyat
Terpopuler
Kecelakaan Laut di Pantai Pangandaran, 1 Korban Asal Astana Anyar Bandung Meninggal Dunia
Meksiko vs Ekuador di Copa America 2024: Prediksi Skor dan Starting Line-up
Kiamat 29 Juni 2024 Menurut Prediksi Peramal India, Ini 10 Tanda Kiamat Menurut Al-Qur'an
Pusat Data Nasional Dibobol Hacker, Data 800.000 Mahasiswa Pendaftar KIP Kuliah Raib
Prediksi Skor Portugal vs Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024: Preview dan Starting Line-up
15 Tempat Jogging yang Nyaman dan Gratis di Bandung, Olahraga Seru Badan Semakin Sehat
Kurir Baby Lobster dari Pangandaran Ajukan Praperadilan Atas Dugaan Penyelundupan di Cilacap
3 Jenis Game di Clash of Champions Episode 1, Adu Trik dan Ketelitian
Prediksi Skor Spanyol vs Georgia di Euro 1 Juli 2024: Statistik, Head to Head, Susunan Pemain
Jadwal Copa America 2024 Hari Ini: Argentina ke 8 Besar, 3 Negara Rebutan Runner Up
Kabar Daerah
DPRD Belitung Gelar Paripurna HJKT Ke-186, Bangkit Berinovasi Mengembalikan Kejayaan Pariwisata Negeri Laskar
Polres Ngawi kini hadir di Mall Pelayanan Publik, menawarkan kemudahan akses layanan kepolisian.
10 SMA Terbaik di Banten, Terbanyak di Tangerang Selatan Cocok Untuk Rekomendasi PPDB 2024
Di Tasikmalaya, Kang Dedi Mulyadi Digerumuti Ibu-ibu Cineam dan Karangyaya Teriak: Bapak Aing, Gubernur Aing!
Oi Fanda Beach di Kabupaten Bima: Indah, Sunyi, Sepi dan Tenang
Pikiran Rakyat Media Network
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor 999/DP-Verifikasi/K/V/2022