kievskiy.org

Petani Minta Pengeringan Bendung Rentang Diundur

SEJUMLAH pekerja sedang membersihkan lumpur di Saluran Induk Sindupraja, yang airnya dialirkan dari Bendung Rentang beberapa tahun lalu. Pengeringan dilakukan sebagai pemeliharaan saluran dan mengeruk endapan lumpur.*
SEJUMLAH pekerja sedang membersihkan lumpur di Saluran Induk Sindupraja, yang airnya dialirkan dari Bendung Rentang beberapa tahun lalu. Pengeringan dilakukan sebagai pemeliharaan saluran dan mengeruk endapan lumpur.*

MAJALENGKA,(PRLM).- Pengeringan Bendung Rentang yang semula akan dilaksanakan pada Rabu (16/9/2015) kini diundur menjadi Kamis (1/10/2015) atas permintaan petani di Indramayu terkait masih banyaknya areal sawah yang belum dipanen. Menurut keterangan Kepala Pengelola Bendung Rentang di Jatitujuh, Dandi Supriadi, surat pengunduran waktu diterimanya pada awal bulan September ini dari Balai Besar Wilayah Sungai di Cirebon. Pengeringan dilakukan sebagai upaya pemerilaharaan aliran sungai terkait adanya sedimentasi lumpur yang kerap menganggu aliran air. Pemeliharaan dilakukan disemua Saluran Induk baik Sindupraja maupun Cipelang, terakhir pengeringan dilakukan di pintu bendung. “Untuk tahun ini pelaksanaan pengeringan diundur yang biasanya dilaksanakna bulan September menjadi Oktober. Airnya masih dipergunakan warga Indramayu untuk pengairan areal pertanian,” ungkap Dandi. Dandi mengaku tidak mengetahui berapa luas areal pertanian yang masih membutuhkan air tersebut, karena berada di wilayah Indramayu. Selain itu pengelola Bendung Rentang hanya diperintahkan untuk memasok. “Kami hanya memasok air, sementar luas lahan yang masih harus dialiri kami tidak mengetahuinya,” ujar Dandi. Hanya menurut Dandi saat ini tidak hanya warga Indramayu yang masih membutuhkan pasokan air untuk pertanian, namun juga petani yang sedang menanam bawang merah serta komoditas palawija lainnya di wilayah Kecamatan Jatitujuh dan Ligung. Pengairan untuk tanaman bawang hampir sebagian besar mengandalkan pasokan air dari dua Saluran Induk dengan cara di pompa, makanya bila dilakukan pengeringan di bulan ini akan banyak petani yang kekurangan air, akibatnya tanaman mereka terancam mengalami kekeringan. Disinggung soal kondisi debit air Dandi mengatakan semakin minim setelah adanya penggenangan Waduk Jatigede, debit air yang masih tersisa tinggal 1 meter kubik perdetik, itu disalurkan kedua saluran induk Sindupraja dan Cipelang. Air sebanyak itu disalurkan untuk SI Cipelang sebesar 700 liter kubik perdetik dan sisanya sebanyak 300 liter per detik dialirkan untuk SI Sindupraja. Aliran air dari Sindupraja ini untuk mengairi areal pertanian di dua Kabupaten Indramayu dan Cirebon. Pengaturan air untuk ke dua kabupaten tersebut dilakukan di pintu air Bondan, Kecamatan, Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu. “Sekarang ini air benar-benar minim, ketinggian air di penampungan saja hanya sekitar 3 meteran, makanya ketinggian air yang dialirkan ke dua Saluran Induk juga minim hanya sekitar 50 cm,” jelas Dandi.(Tati Purnawati/A-147)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat