kievskiy.org

Petani Bingung Tentukan Pola Tanam

UJANG Salimi (50) mulai mempersiapkan lahan garapannya untuk ditanami padi, di Desa/Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, Senin (5/9/2016). Anomali cuaca membingunkan petani dalam menentukan pola tanam.*
UJANG Salimi (50) mulai mempersiapkan lahan garapannya untuk ditanami padi, di Desa/Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, Senin (5/9/2016). Anomali cuaca membingunkan petani dalam menentukan pola tanam.*

PALABUHANRATU, (PR).- Anomali cuaca membuat petani di selatan Kabupaten Sukabumi bingung dalam menentukan pola tanam. Mereka takut mengalami kerugian lebih besar setelah hasil panen kedua pada Juli lalu gagal total akibat serangan hama. Saat ini, sekitar 3.000 hektare tanaman palawija yang siap panen pun diprediksi kembali berantakan karena hujan mulai turun. Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan Kecamatan Surade Sahlan mengatakan, tahun 2016 menjadi musim terburuk bagi petani Sukabumi. Menurut dia, ribuan petani memilih menunda musim tanam padi hingga cuaca berangsur normal. “Sekarang petani di Surade, Tegalbuleud, Ciracap dan Ciemas sedang menanam semangka, kacang kedelai, jagung dan tanaman palawija lainnya. Kami menanam palawija karena mengira mulai masuk kemarau, tapi ternyata sudah tiga hari ini malah turun hujan,” ujar Sahlan kepada “PR”, Senin 5 Agustus 2016. Ia menuturkan, pada Juli lalu hasil panen padi hanya 50 persen dari perkiraan. Ratusan hektare sawah gagal panen akibat diserang hama wereng, walangsangit, dan penyakit. Menurut dia, banyak petani terlilit utang karena hasil panen tak menguntungkan. “Sekarang petani sedang was-was, kalau hujan terus turun, mungkin panen palawija juga hancur dan kami rugi lagi,” katanya. Sahlan mengatakan, potensi kerugian yang dialami petani bisa mencapai ratusan juta jika panen palawija mengalami kegagalan. Jika hal tersebut terjadi, petani bakal kesulitan memiliki modal untuk menanam padi. “Mudah-mudahan saja kemarau masih berlanjut. Cuaca yang sulit diprediksi memang menjadi kendala terbesar petani dalam dua tahun terakhir,” katanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat