kievskiy.org

Polisi Kembali Grebek Pabrik Pupuk Palsu

Pupuk Palsu*
Pupuk Palsu*

SUKABUMI, (PR).- Puluhan personel Direktorat Reserse dan Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, kembali melakukan pemeriksaan di sejumlah pabrik yang diduga membuat pupuk palsu. Pabrik pupuk di Kampung Warung Nangka Desa Parakan Lima Kecamatan Cikembang Kabupaten Sukabumi diperiksa petugas secara intensif. Petugas tidak hanya melakukan pemeriksaan ratusan karung berisi pupuk, tapi juga mengambil sample sejumlah barang yang dicurigai bahan pembuat pupuk. Langkah pemeriksaan itu dilakukan setelah petugas mengungkap dua kontainer berisi pupuk palsu yang akan dikirim ke luar Jawa. Polisi tidak hanya menetapkan ratusan karung berisi pupuk yang siap edar sebagai barang bukti, tapi juga mengamankan sejumlah barang pembuat pupuk palsu dari dalam pabrik tersebut. Kedatangan petugas sempat mengejutkan salah seorang karyawan yang tengah membersihkan mesin pembuat pupuk. “Kami masih terus melakukan pengembangan terkait dugaan pupuk palsu,” kata Kepala Unit (Kanit) III Subdit Sumdaling Direktorat Reserse dan Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Dedi Anung, Rabu, 7 September 2016. Dedi mengatakan, dari hasil pengembangan bekerjasama dengan satuan lainnya terdapat dua pabrik lainnya yang melakukan pembuatan pupuk serupa. Polisi menyita 196 ton yang diduga pupuk palsu. “Pupuk yang disimpan di dalam kontiner kini telah diamankan petugas,” katanya. Dari pemeriksaan pabrik itu, polisi mengamankan sejumlah pelaku. Antara lain WS sebagai pengelola pabrik dan IR sebagai penyuplai pupuk palsu. Diduga kuat pupuk tersebut akan didistribusikan ke sejumlah provinsi. "Total barang sitaan sebanyak 920 karung (46 ton) yang ditangkap di pintu tol Cimanggis Utama dan Tol Cibubur, Depok,” katanya. Sebelumnya, Kepala Komunikasi Korporasi PT Pupuk Indonesia Wijaya Laksana mengatakan telah mengelaurkan himbauan agar petani senantiasa menggunakan pupuk dengan merk dan isinya sudah terdaftar. Selain terjami kualitasnya, juga hasil pertaniannya bisa menghasilkan panen yang maksimal. “Dengan harga yang kurang lebih sama, namun memberikan hasil pertanian yang sangat jauh perbedaannya. Penggunaan pupuk kualitas rendah akan sangat merugikan bagi para petani karena kandungan unsur hara yang sangat rendah sehingga nyaris tidak bermanfaat sama sekali bagi tanaman,” katanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat