kievskiy.org

Kebutuhan Semen di Priangan Timur Meningkat

KEPALA Departemen Penjualan Semen Gresik Bambang Djoko (tengah) berbincang dengan awak media di sela-sela Business Gathering Semen Gresik di Graha Asia Plaza, Kota Tasikmalaya, Rabu, 14 September 2016. Permintaan semen di wilayah Tasikmalaya meningkat 11 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.*
KEPALA Departemen Penjualan Semen Gresik Bambang Djoko (tengah) berbincang dengan awak media di sela-sela Business Gathering Semen Gresik di Graha Asia Plaza, Kota Tasikmalaya, Rabu, 14 September 2016. Permintaan semen di wilayah Tasikmalaya meningkat 11 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.*

TASIKMALAYA,(PR).- Kebutuhan semen di wilayah Priangan Timur khususnya di Tasikmalaya mengalami peningkatan. Kondisi tersebut terjadi karena pertumbuhan perumahan di Tasikmalaya berkembang pesat sepanjang tahun 2016. Demikian dikemukakan Kepala Departemen Penjualan Semen Gresik Bambang Djoko di sela-sela acara Business Gathering Semen Gresik di Graha Asia, Kota Tasikmalaya, Rabu, 14 September 2016, malam. Bambang merinci, penjualan Semen Gresik di area Tasikmalaya periode Januari hingga Agustus 2016 menembus 84.165 ton. Kondisi tersebut naik 11 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. "Jadi tahun ini kita menguasai pangsa pasar sebesar 30 persen di area Tasikmalaya. Angka ini terbilang cukup bagus mengingat persaingan produk semen di Indonesia," ucap Bambang. Menurut Bambang, peningkatan permintaan semen lebih banyak didominasi pembangunan ritel di wilayah Priangan Timur mulai dari Ciamis, Banjar, Kota Tasikmalaya, dan Kabupaten Tasikmalaya. Dalam perbulan, sedikitnya 10.000 ton semen mayoritas terserap dari pembangunan rumah. "Kalau di sini segmennya banyak ke ritel, karena di Jabar khususnya di Priangan Timur ini kan jarang ada pabrik," ucap Bambang. Meskipun pangsa pasar naik cukup signifikan di wilayah Jabar, PT Semen Gresik yang merupakan anak perusahaan PT Semen Indonesia tidak dapat mengembangkan pabrik di Jabar karena terkendala moratorium pendirian pabrik semen di Pulau Jawa. Menurut Bambang, moratorium itu ditetapkan karena Pulau Jawa sudah penuh pabrik semen. Hal itu yang membuat PT Semen Gresik lebih memilih membangun pabrik di wilayah barat dan timur Indonesia, salah satunya di Aceh dan Kupang. "Kita tidak dirugikan dengan adanya moratorium itu. Di Jawa itu kan ngumpul semua. Membuat pabrik semen juga tidak boleh sembarangan, dan harus memperhatikan bahan baku, serta kedekatan dengan pelabuhan. Untuk itu, pengembangan pabrik semen mulai saat ini harus dilakukan di luar jawa," kata Bambang.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat