KARAWANG, (PR).- Pemerintah Karawang masih memiliki simpanan deposito sebesar Rp 400 miliar yang bisa digunakan untuk menutup defisit anggaran Rp 40 miliar. Akan tetapi, simpanan deposito itu tidak pernah digunakan. Pemkab Karawang jsutru memangkas sektor kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakyat. Simpanan Rp 400 miliar itu pun menjadi penyebab ditundanya penyaluran Dana Alokasi Khusus kepada Pemkab Karawang yang jumlahnya mencapai Rp 226 miliar. Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD Karawang, Natala Sumedha di Gedung DPRD Karawang, seusai aksi walkout fraksi PDI Perjuangan dalam rapat Selasa 11 Oktober 2016. Menurut Natala, langkah efesiensi seperti itu berdampak langsung kepada masyarakat yang membutuhkan pembangunan infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan. "Sebaliknya kegiatan yang tidak bersentuhan dengan rakyat malah tidak dipangkas," ujarnya. Menurut Natala, partainya menolak pengesahan APBD Perubahan karena memandang kebijakan anggaran untuk program pembangunan Kabupaten Karawang tidak memihak rakyat. "Sebagai partai wong cilik, kami memandang eksekutif tidak peka dengan kesulitan yang di alami masyarakat Karawang," ujarnya. Natala juga heran dengan sikap Pemkab Karawang yang justru meloloskan anggaran yang tidak bersentuhan langsung dengan masyarakat seperti anggaran untuk Sekretariat Daerah yang mencapai Rp 6.5 miliar. "Kami tidak yakin anggaran tersebut akan terserap semuanya karena waktunya hanya tinggal 2 setengah bulan lagi tapi Pemkab ngotot anggaran itu disetujui," katanya. Menurut Natala, fraksinya sudah berupaya mencegah agar pemangkasan terhadap kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat tidak dilakukan. "Hanya saja tim anggaran Pemkab Karawang mencari jalan pintas dengan memangkas anggaran disetiap OPD," kata Natala. Natala juga mengungkapkan solusi yang paling efektif untuk menutup defisit sebesar Rp 40 miliar ini adalah dengan menarik deposito miliki Pemkab disimpan di bank. Namun usulan DPRD untuk menarik deposito itu di tolak oleh Pemkab tanpa menjelaskan alasan penolakannya. Padahal dari deposito sebesar Rp 400 miliar itu hanya Rp 250 miliar yang sudah diploting atau isi, sedangkan sisanya yang sebesar Rp 150 miliar merupakan uang nganggur. "Alasannya mungkin dengan adanya deposito itu Pemkab Karawang bisa mendapatkan bunga deposito setiap tahun. kalau benar seperti itu menurut saya itu keterlaluan kita sedang kesusahan tapi tidak mau ngambil uang sendiri," katanya. Menurut Natala, deposito sebesar Rp 400 miliar ini yang menjadi sumber permasalahan kenapa DAU Karawang sebesar Rp 226 miliar ditunda oleh pemerintah pusat. Pemerintah pusat kata dia memandang Kabupaten Karawang masih memiliki anggaran sangat besar yang belum digunakan hingga dianggap belum membutuhkan dana DAU. "Dampaknya jadi seperti ini kita harus melakukan efesiensi anggaran untuk pembangunan padahal kita punya uang yang disimpan dalam bentuk deposito. Saya juga bingung kenapa Pemkab ngotot tidak mau mencairkan deposito ini," katanya. Hal senada ditambahkan anggota DPRD dari Partai Nasdem Indriyani, menurutnya aksi walkout tersebut dilakukan sebagai bentuk protes atas sejumlah anggaran yang dinilai tidak pro terhadap rakyat. "Walk out ini sebagai bentuk penolakan Anggota DPRD Partai NasDem yang menilai sejumlah program perubahan saat ini tidak menguntungkan untuk rakyat," kata Indriyani. Indriyani menyebutkan anggota DPRD Partai Nasdem yang hanya berjumlah tiga orang tersebut menganggap, alokasi penganggaran Pemkab Karawang saat ini dinilai terlalu memaksakan. "Dunia pendidikan, kesehatan dan pertanian masih membutuhkan anggaran, bukan malah menambah anggaran untuk kesekretariatan daerah yang mencapai Rp 6.5 miliar," ujarnya. Nasdem yang bergabung dalam Fraksi BNN yang terdiri dari Hanura dan PBB, secara jelas kata Indriyani, tidak sepaham dengan keputusan pengesahan ini. "Kita meminta ini harus ditunda dan dibahas lagi," katanya. Dalam aksi walkout itu, ada tiga fraksi yang melakukannya yaitu Partai Gerindra, Partai Nasdem, dan PDI Perjuangan.***
Pemkab Karawang Dituduh Endapkan Rp 400 Miliar, Tiga Fraksi Walkout
![](https://assets.pikiran-rakyat.com/www/2019/desktop/images/blank1x1.png)
Terkini Lainnya
Tags
karawang
APBD
Gerindra
PDI Perjuangan
partai nasdem
Artikel Pilihan
Terkini
Berkas Kasus Vina Cirebon Telah Diterima Kejati Jabar, Akan Diteliti Jaksa Selama 14 Hari
Cara Lihat Hasil Keseluruhan PPDB Jabar 2024 dan Milik Sendiri Lewat Sapawarga
Bupati Jeje Usulkan Dua Nama Ini di Pilkada Pangandaran 2024, Siapa Saja?
Peserta Didik Diterima PPDB Tahap 1 tapi Tidak Daftar Ulang, Apa yang akan Terjadi?
Daftar Ulang PPDB Jabar 2024 Dimulai Hari Ini, Bisa Datang ke Sekolah Tujuan jika Ada Kendala Teknis
Polling Pikiran Rakyat
Terpopuler
Profil Gus Zizan: Tokoh Muda NU yang Inspiratif, Kini Terkena Skandal
Pegi alias Egi Buronan Kasus Vina Cirebon Ditangkap di Bandung, Buronan Lain Akan Ditembak jika Tak Menyerah
Ini Tampang Diduga Pegi Setiawan Alias Perong Alias Egi di Kasus Vina Cirebon
Kronologi Penangkapan Pegi Setiawan Alias Egi, Otak Utama Penghilangan Nyawa Vina Cirebon
Cara Beli dan Harga Tiket Persib Bandung vs Madura United Leg 1 Final Championship Series BRI Liga 1
Nyawa Wanita di Lembang Bandung Barat Dihilangkan Pria Bertopeng, Sempat Teriak Minta Tolong
Kapan Tiket Final Persib vs Madura United Dibuka? Kick Off 26 Maret 2024 di Stadion Si Jalak Harupat
Pegi Alias Perong di Kasus Vina Cirebon Ditangkap Polisi Setelah 8 Tahun Jadi Buronan
Detik-Detik Singapore Airlines Turbulensi Ekstrem, Penumpang dan Barang Jungkir Balik di Pesawat
Pegi Setiawan Alias Perong Tidak Melawan Saat Ditangkap, Sempat Jadi Buronan Kasus Vina Cirebon
Berita Pilgub
Semakin Seru! Khofifah Penasaran Calon Lawan yang Diusung PDIP, PKB dan Nasdem di Pilgub Jatim
Terungkap 677 Orang Meninggal Dunia Terdaftar Pemilih Pilkada 2024 dan 5 Petugas Pantarlih Kader Parpol
Dukungan Partai Golkar, Adi Wibowo Diprediksi Unggul di Pilwalkot Pasuruan 2024
Pilkada Batam 2024: Survei Indikator Unggulkan Amsakar Achmad 50,8 Persen, Marlin Agustina 40,2 Persen
Adi Wibowo Siap Bertarung di Pilwalkot Pasuruan 2024, Siapa Penantangnya?
Pikiran Rakyat Media Network
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor 999/DP-Verifikasi/K/V/2022