kievskiy.org

Petani Telukjambe Tinggal Sementara di Islamic Center

SEJUMLAH warga dari tiga desa di Telukjambe Barat, sedang beristirahat di shelter sementara mereka di Islamic Centre, kompleks Masjid Al Jihad Jalan Ahmad Yani, Kabupaten Karawang, Senin 14 November 2016 lalu.*
SEJUMLAH warga dari tiga desa di Telukjambe Barat, sedang beristirahat di shelter sementara mereka di Islamic Centre, kompleks Masjid Al Jihad Jalan Ahmad Yani, Kabupaten Karawang, Senin 14 November 2016 lalu.*

KARAWANG,(PR).- 187 warga asal 3 desa di Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, yang terlibat kisruh PT Pertiwi Lestari, dijemput oleh Pemerintah Kabupaten Karawang dari Jakarta. Sementara ini, warga menempati Islamic Center Karawang, yang bertempat di kompleks Masjid Al Jihad di depan Lapangan Karangpawitan, Jalan Ahmad Yani, Kabupaten Karawang. Mereka tiba Senin 14 November 2016. Ketiga desa yang dimaksud adalah Desa Margakaya, Margamulya, dan Wanajaya. Tamin (34) salah seorang warga asal Desa Margakaya, mengaku meski telah dipulangkan, ia masih kebingungan tentang kejelasan nasibnya. "Memang Pemkab sudah melakukan koordinasi dengan kami, dengan menyetujui 26 poin ajuan yang kami berikan, salah satunya adalah dengan relokasi kami ke tempat baru dan lahan pertanian yang bisa kami miliki sendiri," katanya di Islamic Center Al Jihad‎. Menurut Tamin, sementara ini ke-187 warga asal 3 desa ini akan menunggu beresnya tempat relokasi di Rusunawa Adhiarsa yang masih diperbaiki. "Jadi selama 14 hari ini kami ‎menunggu di Islamic Center ini, dengan jaminan Pemkab Karawang," ujarnya. Pemkab juga katanya‎ menjanjikan pendidikan bagi para anak-anak sekolah yang ada di 3 desa ini, untuk tetap bersekolah, dengan disekolahkan di sekolah terdekat, baik tingkat SD, SMP maupun SMA. Asisten Daerah II Kabupaten Karawang, Samsuri, menyatakan bahwa proses pemulangan para warga dari 3 desa itu berjalan lancar, meski sempat ada dua bus yang telat saat penjemputan karena terhambat kemacetan. Sementara mengenai nasib dari para pengungsi ini, Samsuri menjamin logistiknya selama di shelter yang berada di Islamic Centre tersebut, bahkan juga melibatkan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan. "Mereka menunggu dulu di Islamic Centre selama 2 minggu lah, karena Rusunawa Adhiarsa kini sedang dibereskan, sebenarnya tidak ru‎sak sih, cuma saja karena sudah lama tak digunakan maka banyak saluran air yang perlu perbaikan sedikit," ujarnya. Disinggung kapasitas rusunawa tersebut, menurut Samsuri, akan memiliki kapasitas 80 kamar, sehingga jelas bisa menampung ke 187 orang tersebut. "Kami juga akan membuat tim kecil yang terdiri dari Muspida, BPN dan tim advokasi Serikat Tani Nasional, untuk menyelesaikan masalah ini, agar konflik ini tak berkelanjutan," ujarnya. ‎Dia juga menambahkan, dari 187 orang ini ada satu orang yang masih berada di Jakarta, satu orang ini adalah bayi yang baru dilahirkan saat para warga mengungsi ke Jakarta, "Bayi ini masih harus mendapatkan perawatan di inkubator di Rumah Sakit PGI Cikini," ujarnya. Samsuri berharap, semua masalah dengan PT Pertiwi Lestari ini segera selesai dan ada kerja sama dan kesepakatan yang baik antara pemkab dan warga yang merasa dirugikan tersebut.***‎

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat