kievskiy.org

Ratusan Siswa Bertahan di Sekolah Nyaris Ambruk

Siswa kelas 3 MI Cipelah 2 pada jam pelajaran di ruang kelas dengan kondisi memprihatinkan, di kawasan Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur belum lama ini. Setiap harinya siswa harus waspada pada kondisi kelas yang sesekali digunakan juga secara bergilir.
Siswa kelas 3 MI Cipelah 2 pada jam pelajaran di ruang kelas dengan kondisi memprihatinkan, di kawasan Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur belum lama ini. Setiap harinya siswa harus waspada pada kondisi kelas yang sesekali digunakan juga secara bergilir.

CIANJUR, (PR).- Sebanyak 122 siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Cipelah 2, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur terpaksa belajar di ruang kelas yang nyaris rubuh. Kondisi memprihatinkan tersebut telah berlangsung selama dua tahun terakhir, setelah bangunan mendapatkan sedikit perbaikan hasil swadaya masyarakat.

Di ruang kelas yang terbuat dari bilik bambu tersebut, proses belajar mengajar kerap disertai rasa khawatir penghuni kelas. Pasalnya, bangunan yang telah berdiri sejak 1950 itu hanya menyisakan dinding dan sekat berlubang ditambah atap yang tak lagi utuh.

Kepala Sekolah MI Cipelah 2, Aisah menuturkan, selama ini seluruh siswa hanya dapat memanfaatkan dua dari empat ruang kelas yang ada. Hal itu dikarenakan, dua kelas yang tersisa sudah tidak memiliki atap dan tidak memungkinkan untuk digunakan.

”Pada 2014 lalu, dilakukan perbaikan kecil dengan dana seadanya. Tapi, tetap saja, kondisi kelas belum bisa dibilang layak untuk digunakan,” ujarnya ditemui pada Jumat pekan lalu.


 

Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang ada diakui tidak mampu menutupi kebutuhan rehabilitasi bangunan. Kebutuhan kegiatan sekolah sekaligus honor guru menjadi hal yang cukup mendesak untuk dipenuhi. 

Aisah menambahkan, bantuan terakhir diperoleh pada 1980 dan 2000 melalui dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP), dan berhenti hingga saat ini.

”Sebenarnya, dari info yang didapat, sekolah kami kabarnya terdaftar sebagai penerima bantuan di Kemenag Cianjur 2014 lalu. Tapi sampai sekarang bantuan itu tidak pernah ada,” tuturnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat