kievskiy.org

Polresta Banjar Tempati Bangunan Baru

KAPOLRESTA Banjar Twedi Aditya Benniyahdi menyerahkan kenang-kenangan kepada Wali Kota Banjar Ade Uu Sukaesih, Kamis 2 Februari 2017. Kegiatan berlangsung saat Pemerintah Kota Banjar menyerahkan Markas Kepolisian Resor Kota (Mapolresta) Banjar yang baru selesai dibangun kepada Polresta Banjar.*
KAPOLRESTA Banjar Twedi Aditya Benniyahdi menyerahkan kenang-kenangan kepada Wali Kota Banjar Ade Uu Sukaesih, Kamis 2 Februari 2017. Kegiatan berlangsung saat Pemerintah Kota Banjar menyerahkan Markas Kepolisian Resor Kota (Mapolresta) Banjar yang baru selesai dibangun kepada Polresta Banjar.*

BANJAR, (PR).- Kepolisian Resor Kota Banjar akhirnya menempati bangunan yang lebih representatif dibandingkan sebelumnya. Penyerahan gedung baru secara resmi diserahkan oleh Wali Kota Banjar Ade Uu Sukaesih kepada Kapolresta Banjar Twedi Aditya Benniyahdi, Kamis 2 Februari 2017.

Mako Polresta Banjar yang terdiri dari dua lantai, memiliki 32 ruang kerja, ruang pertemuan, lobi, dan beberapa fasilitas pendukung. Pembangunan Mapolresta yang lokasinya di sisi jalur utama lintas selatan tidak jauh dari perbatasan Provinsi Jawa Barat dengan Jawa Tengah, sumber dananya dari pos hibah APBD Kota Banjar, sebesar Rp 4 miliar.

"Kami berharap bangunan baru ini dapat lebih meningkatkan semangat kerja aparat kepolisian, dalam menjaga serta meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat. Pemerintah dan Polres saling mendukung, dalam upaya menciptakan Kota Banjar yang semakin kondusif," tutur Wali Kota Banjar Ade Uu Sukaesih. 

Dia menungkapkan, gagasan pembangunan tersebut bermula dari keprihatinannya melihat kondisi bangunan Mapolresta Banjar. Beberapa kali melihat Mapolres, banyak ruangan sempit, hingga petugas saling berdesak-desakan dan terlihat kurang nyaman. 

"Sewaktu Kapolresnya Pak Novri (Novri Turangga, Kapolresta yang digantikan Twedi), saya diajak melihat kondisi kantor. Saat itu, saya lihat ruangannya sempit sehingga saling berdesakan, tentu kurang nyaman untuk bekerja. Kemudian digagas untuk membangun kantor yang lebih representatif," ujarnya. 

Ade Uu Sukaesih menambahkan kondusivitas suatu daerah merupakan salah satu modal untuk menjalankan roda pembangunan lebih cepat. Hal tersebut, juga diimbangi dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap hukum. "Contoh sederhana saja, jangan ada lagi pengendara sepeda motor yang tidak mengenakan helm. Hal tersebut harus terus diingatkan, termasuk juga perlu ada shock therapy sehingga pelanggaran tidak menjadi suatu kebiasaan," ujarnya. 

Sementara itu, Kapolresta Banjar Twedi Aditya Benniyahdi mengatakan bahwa bangunan Mapolres yang lebih representatif akan menambah motivasi seluruh anggota lebih meningkatkan kinerja. Diakuinya, ruang kerja yang berdesakan membuat suasana kurang nyaman. 

"Sekarang bisa lebih leluasa bergerak. Tentunya juga menambah semangat bekerja, menciptakan Banjar yang lebih kondusif. Kami juga ucapkan terimakasih kepada Wali Kota Banjar yang atas kepeduliannya membangun Mapolres," tutur Twedi.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat