SUKABUMI, (PR).- Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna Laoly, Sabtu, 4 Februari 2017 meresmikan 10 lembaga permasyarakatan industri di Jawa Barat. Peresmian dipusatkan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Warungkiara Kabupaten Sukabumi diharapkan tidak hanya dapat memberdayakan ribuan penghuni lapas, tapi dapat memicu kesejahteraan masyarakat sekitar lapas. “Hadir lapas berbasis agroindustri diharapkan bisa mewujudkan karya nyata pembinaan terhadap warga binaan. Saya harapkan kegiatan ini tidak hanya seremonial semata. Tapi ini bisa menjadi program yang akan bermanfaat ke depannya bagi warga binaan setelah nanti,” kata Yasonna. Yasonna mengatakan program tersebut menjadi langkah agar warga binaan yang kembali pada lingkungan masyarakat dapat diterima dengan baik. Apalagi langkah tersebut merupakan tindakan wujud nyata pemerintah hadir dimasyarakat. “Ini juga merupakan wujud nyata negara hadir untuk bersama-sama memberikan manfaat bagi masyarakat,” kata Yasonna. Yasonna mengatakan kehadiran lembaga permasyarakatan berbasis industri setidaknya menjadi wujud nyata bagaimana pembinaan kepada warga binaan dilakukan secara maksimal. Dari hasil pembinaan itu diharapkan bisa membentuk warga binaan yang tak hanya menjadi lebih baik lagi, tapi juga produktif. “Ini adalah respons dari revolusi mental untuk membentuk warga binaan sebagai manusia seutuhnya yang sadar terhadap kesalahannya serta tak akan mengulangi lagi perbuatan mereka di kemudian hari," ujarnya. Di Lapas Kelas III Warungkiara Kabupaten Sukabumi sendiri, kata Yasonna pengembangan penggemukan sapi potong dengan jumlah mencapai 200 ekor. Bagi Yasonna, keberadaan lapas yang mengembangkan penggemukan sapi tentunya menjadi sangat positif sebagai upaya mengurangi kebutuhan impor daging sapi. “Nantinya kita tak perlu lagi harus mengimpor kebutuhan daging sapi dalam jumlah besar. Makanya, saya titip kepada setiap kalapas agar terus menjaga produksinya nanti,” katanya. Menkunham mengatakan jumlah warga binaan di seluruh Indonesia mencapai hampir 207.000 orang jika dikategorikan sebagai angkatan kerja terbilang sangat banyak. “Kita tidak bisa membiarkan mereka hanya duduk-duduk saja. Bila tidak bisa terkendalikan bisa memicu terjadinya berbagai kerawanan. Makanya mereka harus aktif diberdayakan di setiap lapas yang bisa menjadi produktif nantinya,” katanya. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Jawa Barat, Susy Susilawati, mengatakan terdapat 39 unit pelaksana teknis daerah lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan dengan jumlah tahanan dan narapidana mencapai 21.216 orang. Mereka terdiri dari 5.410 tahanan dan 15.806 tahanan. "Pada 2016, beberapa lapas mendapatkan bantuan anggaran dari APBN perubahan yang dialokasikan untuk 14 UPT. Sebanyak 4 UPT fokusnya untuk pembangunan fisik berupa peningkatan sarana dan prasarana serta penambahan kapasitas. Sedangkan 10 UPT lainnya untuk pembangunan kegiatan berbasis industri," terang Susy. Susy mengatakan keberadaan lapas industridisesuaikan dengan potensi di masing-masing wilayah. Seperti halnya, Lapas Kelas I Cirebon lebih diprioritaskan produksi kain dan rotan. Sementara untuk Lapas Kelas I Sukamiskin Bandung dititik beratkan pada percetakan. Sedangkan aktivitas lapas Kelas III Bekasi industri manufakturing. “Untuk Lapas Kelas II Karawang fokus pada industri budidaya ikan. Dan di Lapas Kelas III Gunungsindur fokus pada budi daya ikan air tawar dan industri pengolahan pakan ikan,” katanya. Adapun di Lapas Kelas II Bogor, kata Susy, dititik berat pengolahan daging sapi dan ikan dalam wujud bakso dan hasil pemasaran industri. Begitupun di apas Kelas II B Kota Sukabumi diproyeksikan pengolahan daging sapi dan ikan dalam wujud bakso dan abon serta hasil pemasarannya. “Sedangkan Lapas Kelas II Cibinong penggemukan sapi potong dengan kapasitas sebanyak 114 ekor,” katanya. Sementara di Lapas Kelas III Warungkiara Kabupaten Sukabumi, kata Susy, tidak hanya penggemukan sapi potong. Tapi terdapat pertanian penunjang pakan dalam bentuk peternakan terpadu dengan kapasitas sebanyak 200 ekor. “Termasuk dilakukan Lapas Kelas II Kuningan fokus pada industri penggemukan sapi potong dengan kapasitas 200 ekor dengan pertanian penunjang pakan sapi,” katanya. Adapun untuk empat lapas lainnya, kata Susy, diantaranya Lapas Narkotika Cirebon, Lapas Banceuy, Lapas Bandung, dan Lapas Bogor mendapatkan alokasi dana dari APBN perubahan itu. Seluruh anggaran diperuntukan untuk memenuhi sarana dan prasarana serta peningkatan kapasitas. “Keberadaan pembangunan industri di lapas di Jawa Barat memiliki tujuannya untuk melaksanakan program pembinaan terhadap warga binaan yang diseusai dengan geografis. Sehingga, produk yang dihasilkan bisa betul-betul bermanfaat untuk masyarakat,” katanya.***
Menkumham Berdayakan Narapidana Melalui Lapas Industri
![MENTERI Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna Laoly, Sabtu 4 Februari 2017 melakukan peninjauan dari depan penggemukan sapi di Lapas Kelas III Warungkiara Kabupaten Sukabumi. Penggemukan 200 sapi di arung kiara merupakan satu dari sepuluh lapas industri di Jawa Barat. Peresmian dipusatkan di Lemabaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Warungkiara Kabupaten Sukabumi diharapkan tidak hanya dapat memberdayakan ribuan penghuni lapas, tapi dapat memicu kesejahteraan masyarakat sekitar lapas.*](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/703x0/webp/photo/image/2017/02/Yasonna Laoly Lapas.jpg)
MENTERI Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna Laoly, Sabtu 4 Februari 2017 melakukan peninjauan dari depan penggemukan sapi di Lapas Kelas III Warungkiara Kabupaten Sukabumi. Penggemukan 200 sapi di arung kiara merupakan satu dari sepuluh lapas industri di Jawa Barat. Peresmian dipusatkan di Lemabaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Warungkiara Kabupaten Sukabumi diharapkan tidak hanya dapat memberdayakan ribuan penghuni lapas, tapi dapat memicu kesejahteraan masyarakat sekitar lapas.*
Terkini Lainnya
Tags
peresmian
lapas industri
peternakan sapi
Lapas Banceuy
Artikel Pilihan
Terkini
Berkas Kasus Vina Cirebon Telah Diterima Kejati Jabar, Akan Diteliti Jaksa Selama 14 Hari
Cara Lihat Hasil Keseluruhan PPDB Jabar 2024 dan Milik Sendiri Lewat Sapawarga
Bupati Jeje Usulkan Dua Nama Ini di Pilkada Pangandaran 2024, Siapa Saja?
Peserta Didik Diterima PPDB Tahap 1 tapi Tidak Daftar Ulang, Apa yang akan Terjadi?
Daftar Ulang PPDB Jabar 2024 Dimulai Hari Ini, Bisa Datang ke Sekolah Tujuan jika Ada Kendala Teknis
Polling Pikiran Rakyat
Terpopuler
Profil Gus Zizan: Tokoh Muda NU yang Inspiratif, Kini Terkena Skandal
Pegi alias Egi Buronan Kasus Vina Cirebon Ditangkap di Bandung, Buronan Lain Akan Ditembak jika Tak Menyerah
Ini Tampang Diduga Pegi Setiawan Alias Perong Alias Egi di Kasus Vina Cirebon
Kronologi Penangkapan Pegi Setiawan Alias Egi, Otak Utama Penghilangan Nyawa Vina Cirebon
Cara Beli dan Harga Tiket Persib Bandung vs Madura United Leg 1 Final Championship Series BRI Liga 1
Nyawa Wanita di Lembang Bandung Barat Dihilangkan Pria Bertopeng, Sempat Teriak Minta Tolong
Kapan Tiket Final Persib vs Madura United Dibuka? Kick Off 26 Maret 2024 di Stadion Si Jalak Harupat
Pegi Alias Perong di Kasus Vina Cirebon Ditangkap Polisi Setelah 8 Tahun Jadi Buronan
Detik-Detik Singapore Airlines Turbulensi Ekstrem, Penumpang dan Barang Jungkir Balik di Pesawat
Pegi Setiawan Alias Perong Tidak Melawan Saat Ditangkap, Sempat Jadi Buronan Kasus Vina Cirebon
Kabar Daerah
Bonie Laksmana Tantang Maidi di Pilwali Madiun 2024, PDI-P Tunggu Keputusan
Pilkada Jawa Barat 2024, PKS Optimis Dapat Mengulang Kejayaan Ahmad Heryawan Sebagai Gubernur 2 Periode
Tragedi di Sungai Kapuas: Pelajar Tenggelam Saat Mencuci Motor, Keluarga Berduka
Sambut Tahun Baru Jawa, 615 Pendaki Jalani Tradisi Ritual Malam Satu Sura di Gunung Lawu
Biar Gak Dibilang Cupu, Ayo Healing Menikmati Keindahan Tersembunyi Wisata Air Terjun di Magetan, Bebas Macet!
Pikiran Rakyat Media Network
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor 999/DP-Verifikasi/K/V/2022