kievskiy.org

Serukan Perdamaian Melalui Gong

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis Toto Marwoto menyeru perdamaian saat Silaturahmi kepala adat tatar Galuh Ciamis dan masyarakat, di Objek Wisata Gong Perdamaian Dunia yang ada di Komplkes Situs Budaya Ciung Wanara, Karang kamulyan, Ciamis, Kamis 9 Februari 2017. Kegiatan diprakarsai Forum Gong Perdamaian Dunia.*
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis Toto Marwoto menyeru perdamaian saat Silaturahmi kepala adat tatar Galuh Ciamis dan masyarakat, di Objek Wisata Gong Perdamaian Dunia yang ada di Komplkes Situs Budaya Ciung Wanara, Karang kamulyan, Ciamis, Kamis 9 Februari 2017. Kegiatan diprakarsai Forum Gong Perdamaian Dunia.*

CIAMIS, (PR).- Seruan perdamaian menghadapi situasi tanah air, terus digelorakan. Tidak ketinggalan Forum Gong Perdamaian Dunia (FGPD), Ciamis juga ikut ambil bagian melakukan seruan perdamaian melalui ajang silaturahmi dengan perwakilan tokoh adat tatar galuh Ciamis, masyarakat, pelajar dan mahasiswa. Kegiatan yang berlangsung hari Kamis 9 Februari 2017 ini dikemas sederhana. Digelar di lokasi Gang Perdamaian Dunia (World Peace Gong) di kompleks Kawasan Situs Cagar Budaya Ciung Wanara, Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis. Peserta silaturahmi duduk beralasakan tikar, di depan gong berukuran jumbo dengan diameter 333 sentimeter , yang diberi gambar bendera dari 218 negara di dunia, serta sepuluh sibol agama yang ada di dunia. Perwakilan dari berbagai elemen juga ikut memukul gong yang pada bagian tengahnya terdapat gambar bola dunia. "Kami ikut prihatin dengan situasi saat ini. Terlebih beberapa daerah bakal melangsungkan pilkada serentak, yang berdampak pada naiknya suhu dalam kehidupan masyarakat. Melalui silaturahmi ini, kami mendoakan agar Indonesia tetap dalam keadaan aman, damai dan kondusif," tutur Ketua Pelaksana FGPD Aip Sarifudin. Aip yang juga dikenal sebagai budayawan sunda, mengatakan dipilihnya lokasi tersebut salah satu alasannya karena gema perdamaian tersebut tidak hanya di wilayah tatar galuh, akan tetapi juga seluruh pelosok Indonesia. Lokasi tersebut, pada masa lalu juga merupakan Kuta Galuh purba. Kerajaan Galuh, sangat menjunjung tinggi perdamaian, penyelesaian maslah dengan langkah damai. "Sebagai warga Galuh tetap harus meneladani dan menggelorakan semangat kegaluhan, tentang nilai perdamaian. janga dilihat gong tersebut sebagai benda mati, akan tetapi makna tersiratnya yang diterapkan dalam kehidupan," katanya. Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Ciamis Toto Marwoto mendukung gelora semangat perdamaian yang dilakukan lokasi gong perdamaian dunia. Terlebih menilik sejarah Kerajaan Galuh yang menjunjung tinggi sikap perdamaian, gotong royong, termasuk saling tolong menolong. "Jangan sebatas melihat masa lalu, akan tetapi banyak sekali nilai perjuangan yang tetap urgen sampai saat ini. Semangat kegaluhan tetap harus dikobarkan, semangat goroyong-royong, tidak ada dendam serta saling menghormati," tuturnya. Toto menambahkan Gong Perdamaian Dunia juga dapat memicu spririt generasi muda tatar galuh Ciamis, bersama-sama tetap menjaga keutuhan NKRI serta dalam menjaga perdamaian. "Bangsa yang besar tidak pernah melupakan atau tidak lepas dari sejarah," katanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat