kievskiy.org

Siswa Tambun Selatan Bekasi Kembangkan Alat Pemindai Ketebalan Masker

Siswa SMK Telekomunikasi Telesandi, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi tengah mengembangkan alat pemindai masker. Dengan mengadopsi sistem pengecekan suhu, alat ini mampu mengecek ketebalan masker yang tengah digunakan.
Siswa SMK Telekomunikasi Telesandi, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi tengah mengembangkan alat pemindai masker. Dengan mengadopsi sistem pengecekan suhu, alat ini mampu mengecek ketebalan masker yang tengah digunakan. /Pikiran Rakyat/Tommi Andryandy

PIKIRAN RAKYAT - Siswa SMK Telekomunikasi Telesandi, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi tengah mengembangkan alat pemindai masker. Dengan mengadopsi sistem pengecekan suhu, alat ini mampu mengecek ketebalan masker yang tengah digunakan.

“Karena kan memang di masa pandemi ini, alat kesehatan sedang sangat dibutuhkan. Alat pengecek suhu dan masker seperti wajib. Berangkat dari situ, kami mulai mengembangkannya,” kata Yaqzan Almagribi, siswa kelas 12 yang turut mengembangkan alat pemindai masker itu.

Bersama dua siswa kelas 12 lainnya, yakni Nur Wahid Bimo Samudra dan Syifa Angellia, Yaqzan mengembangkan alat pemindai masker yang diberi nama TELSmeter itu. Menurut dia, pengembangan TELSmeter sudah berlangsung sejak enam bulan lalu.

Ketika itu, kasus Covid-19 tengah terkendali namun ada potensi meningkat setelah masuknya varian delta ke Indonesia. Kemudian ketika kasus benar-benar memuncak, pengembangan TELSmeter pun makin serius.

Baca Juga: Keluarga Uya Kuya Luntang-lantung di Bandara Usai Kena Tipu, Modus Pelaku Jalin 'PDKT' Jadi Sorotan

Yaqzan mengatakan, pengembangan TELSmeter mengadopsi dari alat pengecek suhu tubuh di bandara. Setiap orang yang baru turun dari pesawat dipindai suhu tubuhnya dengan kamera khusus yang telah dikalibrasi.

Sedangkan pada TELSmeter ini, kamera dipasang untuk memindai ketebalan masker. Sesuai ketentuan Satgas Covid-19 Pusat, setiap orang harus menggunakan dua masker yakni medis dan kain atau minimal lima lapis.

“Jadi harapannya alat ini bisa menjadi skrining di bandara atau tempat umum lain. Jadi tidak hanya suhunya tapi maskernya sudah sesuai atau tidak,” ucap dia.

Baca Juga: Ungkap Kondisi Tukul Arwana Saat Ini, Manajer Sebut Sudah Boleh Pulang Tapi Terganjal Satu Hal

Anggun, guru pembimbing mengatakan, pengembangan TELSmeter sempat terkendala pada proses kalibrasi alat. Membutuhkan setidaknya enam bulan untuk menyinkronkan alat dengan objek yang dipindai. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat