PURWAKARTA, (PR).- Warga RW 01, Kelurahan Nagrikaler, Purwakarta mengeluhkan penataan di kawasan wilayahnya tidak memberikan manfaat bagi warganya. Pasalnya, penataan kawasan dengan membangun taman yang didalamnya didirikan bangunan tidak berfungsi dengan baik malahan bangunan tersebut menjadi kumuh, padahal awalnya pembangunan taman dan bangunan itu untuk merubah kawasan kumuh menjadi lebih baik. Hal tersebut disampaikan Ketua Rw 01, Kelurahan Nagrikaler, Purwakarta, Sonny Zulkhaidir kepada "PR", Selasa, 7 Maret 2017. Menurutnya, pembangunan taman berikut bangunan (MCK,red) di wilayahnya selesai pada bulan Desember lalu. Namun setelah berjalan beberapa pekan, MCK yang awalnya diperuntukan bagi warga tidak berfungsi. "Memang di taman tersebut dibangun MCK tapi kran air di MCK itu tidak mengeluarkan air sehingga warga tidak dapat memanfaatkannya," kata Sonny. Dikatakannya, belakangan ini banyak warga yang mengadukan kepada dirinya sebagai ketua rukun warga mengenai fungsi taman dan bangunan yang ada di wilayahnya. "Saya mau menjelaskan bagaimana kepada warga kalau saya sendiri selama ini belum pernah mendapat pengarahan dari pihak yang melaksanakan pembangunan taman dan bangunan tersebut," jelasnya. Diakuinya, tidak mengalirnya air di MCK yang berada di kawasan taman tersebut pernah dikomplain kepada pihaknya yang melaksnakan pembangunan taman dan MCK tersebut namun hingga sekarang tidak ada upaya perbaikan dari pelaksana. Ketua RW 01, Kelurahan Nagrikaler, Purwakarta menambahkan pembangunan taman dan MCK di wilayahnya awalnya untuk menata kawasan pemukiman kumuh menjadi lebih baik. Tapi karena MCK dan taman itu tidak dirasakan manfaatnya oleh warga justru sebaliknya menjadi kumuh. "Setelah selesai pelaksanaan, warga belum pernah memanfaatkan taman dan MCK tersebut, rumput yang berada di dalam taman tidak terawat sehingga menimbulkan kesan kumuh. Padahal katanya penataan itu untuk merubah kawasan kumuh menjadi baik tapi justru sekarang malah kumuh," tambah Sonny. Dikatakannya, permasalahan yang terjadi wilayahnya akan segera dilaporkan kepada instansi terkait di Purwakarta khususnya Dinas Cipta Karya Purwakarta. "Walaupun proyek pembangunan taman dan MCK tersebut merupakan proyek dari Provinsi Jabar tapi pihaknya tetap akan memberikan laporan kepada instansi di Purwakarta agar MCK yang dibangun bisa dimanfaatkan oleh warga," ungkapnya. Sementara itu, Kepala Bidang Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Dinas Cipta Karya Purwakarta, Ryan mengatakan bahwa proyek pembangunan taman dan MCK di Rw 01, Kelurahan Nagrikaler, Purwakarta itu merupakan proyek pengembangan pemukiman kawasan kumuh yang pelaksanaannya berada di bawah dinas provinsi. "Anggaran dan pelaksanaan kegiatan penataan kawasan di RW 01, Kelurahan Nagrikaler itu semuanya berada di provinsi, kami hanya menerima jadi saja," jelasnya. Kendati demikian, kata Ryan, pihaknya akan segera melayangkan surat kepada provinsi untuk menyampaikan keluhan warga mengenai tidak berfungsinya MCK yang ada di taman di Rw 01, Kelurahan Nagrikaler, Purwakarta tersebut. "Kami akan layangkan surat ke provinsi agar MCK yang ada di taman di RW 01 itu bisa berfungsi," jelasnya.
Warga Keluhkan Pembangunan Taman Bikin Lingkungan Kumuh
![SALAH satu sungai dari Jembatan Sasak Beusi, Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Sindang Kasih, Purwakarta, Selasa, 17 Januari 2017. Sungai masih jadi pilihan bagi warga sebagai tempat mandi, cuci, dan kakus. Sebanyak 158 desa di Kabupaten Purwakarta masih buang air besar (BAB) sembarangan, di antaranya ke sungai.*](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/703x0/webp/photo/image/2017/01/sungai purwakarta.jpg)
SALAH satu sungai dari Jembatan Sasak Beusi, Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Sindang Kasih, Purwakarta, Selasa, 17 Januari 2017. Sungai masih jadi pilihan bagi warga sebagai tempat mandi, cuci, dan kakus. Sebanyak 158 desa di Kabupaten Purwakarta masih buang air besar (BAB) sembarangan, di antaranya ke sungai.*
Terkini Lainnya
Tags
taman kota
Purwakarta
MCK
Artikel Pilihan
Terkini
Drs Kusmana Hartadji, MM: Konsisten Jalankan Amanah
KPU Umumkan Anggota KPU Jabar 2023-2028, Berikut Daftarnya
Waspada Angin Kencang di Empat Wilayah Jawa Barat, BMKG Beberkan Faktor Penyebabnya
Tangis Haru Dandim 0625 Letkol Yusuf Andriyanto Saat Tinggalkan Pangandaran
Sejoli Mesum Asal Garut Pemeran Video Live Streaming Asusila Ditangkap Polisi
Polling Pikiran Rakyat
Terpopuler
Profil Dewi Paramita, Mantan Kekasih Ibrahim Risyad Sebelum Menikah dengan Salshabilla Adriani
Gempa Magnitudo 4,6 Guncang Batang Jawa Tengah Sore Ini
Prediksi Skor Argentina vs Kanada di Copa America 10 Juli 2024: Kondisi Tim, Head to Head, dan Susunan Pemain
Prediksi Skor Spanyol vs Prancis Euro 10 Juli 2024: Statistik, Head to Head, Susunan Pemain
Ibrahim Risyad Diduga Cinlok dengan Salshabilla Adriani Saat Masih Pacaran dengan Dewi Paramita
Perjalanan Cinta Ibrahim Risyad dan Salshabilla Adriani, Dikabarkan Menikah Hari Ini 7 Juli 2024
Pegi Setiawan Dibebaskan Hari Ini, Hakim: Status Tersangkanya Tidak Sah
Jawaban Polri Setelah Pegi Setiawan Dinyatakan Bebas dan Gugur sebagai Tersangka Kasus Vina Cirebon
11 Program Pemerintah Pakai Singkatan Nyeleneh: Siska Ku Intip, Mas Dedi Memang Jantan, dan Jebol Ya Mas
Indonesia Diguncang Gempa 8 Kali Hari Ini 7 Juli 2024, Paling Kencang di Batang Jateng
Kabar Daerah
Prakiraan Cuaca Tangerang Raya Selasa 9 Juli 2024: Siang Hujan Ringan Sementara Malam Hujan Sedang
Kampung Pecinan, Wisata Kuliner Malam Unik di Kota Mojokerto yang Menggoda Selera
Olly Dondokambey Tetap Sosialisasi Steven Kandouw Jadi Cagub Sulut, Ini Alasannya
Khofifah: Angka Kemiskinan di Jawa Timur Turun Signifikan, Capai Sejarah Terendah 9,79 Persen
Jadwal SIM Keliling Bandung Hari Ini Selasa, 9 Juli 2024 Ada di Dua Lokasi
Pikiran Rakyat Media Network
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor 999/DP-Verifikasi/K/V/2022