kievskiy.org

Aksi Copet Warnai Ajang Job Fair 2017

Sejumlah para pencari pekerjaan mengantri di depan pintu penjualan tiket pameran
Sejumlah para pencari pekerjaan mengantri di depan pintu penjualan tiket pameran

SUKABUMI, (PR). Ribuan calon tenaga kerja, Senin, 3 April 2017, berdesakan memenuhi Gedung Olah Raga (GOR) Merdeka di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Sukabumi. Mereka berebut dan mengantri sejak pagi untuk mendapatkan formulir persyaratan kerja pascapembukaan Job Fair 2017. Sayangnya kegiatan tersebut diwanai aksi oknum warga yang tidak bertangggungjawab. Lima orang calon tenaga kerja dilaporkan menjadi korban pencopetan. Mereka kehilangan dompet dan handphone saat mengantari dan hanya terselang beberapa menit job fair dibuka. Aksi copet disela-sela kegiatan dilaksanakan dalam rangka HUT Kota Sukabumi ke-103 itu, sempat membuat geram panitia dan aparat kepolisian. Padahal untuk pengamanan acara tersebut puluhan personil Kepolisian Resort (Polres) Sukabumi Kota dibantu Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Sukabumi disiagakan. Segera setelah kejadian pencopetan tersebut, petugas gabungan segera melakukan pengetatan keamanan dan memeriksa sejumlah warga yang dicurigai disekitar Gedung Merdeka.Tidak hanya berjaga di pintu masuk dan keluar gedung, namun juga dilakukan penyisiran di lokasi pusat kegiatan. Namun hinga petang upaya menangkap pelaku copet masih belum membuahkan hasil. Panitia hanya menemukan satu buah dompet milik korban yang tergeletak disekitar tempat kegiatan. “Aksi pencopetan diluar kehendak penyelenggara. Kami sulit membedakan antara pencari kerja dan pencopet. Apalagi di hari pertama itu, jumlah peserta sangat membludak dan memenuhi Gedung Merdeka,” kata Sekretaris Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Sukabumi, Iyan Damayanti. Terlepas dari aksi serangkaian pencopetan, kata Iyan Damayanti, panitia telah menyediakan sebanyak 30 stand perusaan pencari tenaga kerja. Puluhan stand diproyeksikan bagi 6.484 orang pencari kerja yang memenuhi syarat. Padahal setahun sebelumnya, panitia kegiatan hanya mampu menyerap tenaga kerja hanya kisaran 5.100 orang saja. “Kini ada peningkatan perusahaan membutuhkan calon tenaga kerja hingga kisaran lebih dari 20 persen,” katanya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat