kievskiy.org

Kota Banjar Terus Perluas Ruang Terbuka Hijau

Kawasan Situ Leutik di wilayah Cibeureum, Kecamatan/Kota Banjar merupakan salah satu kawasan ruang terbuka hijau yang keberadannya terus dibenahi. Beberapa lokasi juga dibuka untuk dijadikan sebagai ruang terbuka hijau, untuk memenuhi target setidaknya 30 persen Kota Banjar merupakan kawasan terbuka hijau.*
Kawasan Situ Leutik di wilayah Cibeureum, Kecamatan/Kota Banjar merupakan salah satu kawasan ruang terbuka hijau yang keberadannya terus dibenahi. Beberapa lokasi juga dibuka untuk dijadikan sebagai ruang terbuka hijau, untuk memenuhi target setidaknya 30 persen Kota Banjar merupakan kawasan terbuka hijau.*

BANJAR,(PR).- Pemerintah Kota Banjar terus memerluas keberadaan ruang terbuka hijau (RTH) yang saat ini sudah mencapai 4.000 hektare. Selain sebagai "paru-paru" kota, keberadaannya juga dapat berfungsi sebagai tempat rekreasi, pendidikan, ekonomi, ekologi. "Banyak sekali manfaat yang dapat dipetik dari RTH , baik yang langsung maupun tidak langsung dirasakan masyarakat. Termasuk juga fungsi estetis, termasuk fungsi planologi sebagai pembatas antara satu ruang dengan ruang lain yang berbeda fungsi," tutur Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar , Yoyo Suharyono, Rabu, 26 April 2017. Dia mengungkapkan, saat ini RTH di Kota Banjar sudah mencapai 25 persen dari target 30 persen dari luar wilayah kota paling ujung timur provinsi Jawa Barat. Dari luas kawasan tersebut sebesar 20 persen adalah RTH untuk publik dan sisanya adalah privat. "Jadi yang dimaksud RTH tidak hanya sepesifik berupa lapangan atau tempat terbuka untuk umum, akan tetapi juga yang bersifat privat. Jadi sebenarnya dikatakan hijau karena tempat tumbuh tanaman, baik yang sengaja ditanam, mapupun yang tumbuh alamiah," katanya. Yoyo Suharyono mengungkapkan beberapa RTH yang bersifat publik, di antaranya RTH di wilayah Jajawar, Lapangan Bhakti, Pintu Singa, Titu Leutik di wilayah Ciberureum, dan lainnya. Saat ini seluruh kecamatan, tambahnya juga memiliki RTH. "Tidak hanya kecamatan, nantinya desa atau kelurahan juga diharapkan mampu membuat RTH, tentunya di luar yang privat. Keberadaan RTH yang ditata dengan apik, sehingga menjadi tempat wisata, tentunya juga akan memberikan nilai ekonomi," katanya. Berkenaan dengan pentaan Situ Leutik, Yoyo mengatakan masih banyak fasilitas yang dibutuhkan untuk menjadi kawasan wisata yang lebih representatif. Saat ini di wilayah tersebut sudah dibangun lintasan jogging track. Direncanakan, segera dibangun tempat parkir, tempat istirahat, tempat kuliner dan lainnya. "Kami optimis Situ Leutik bakal semakin menarik sebagai objek wisata. Sebelumnya memang tidak begitu dilirik, akan tetapi dengan penataan sekarang ini Situ Leutik jauh lebih bagus. memang masih ada beberapa fasilitas yang perlu dilengkapi," ujarnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat