kievskiy.org

Dibangun Terlalu Lama, Underpass Tambun Akhirnya Bisa Dilintasi

KENDARAAN operasional Kementerian Perhubungan melintasi terowongan (underpass) Tambun Selatan Kabupaten Bekasi, Rabu 10 Mei 2017. Terowongan yang dibangun sejak 2014 lalu ini akhirnya dibuka untuk umum.*
KENDARAAN operasional Kementerian Perhubungan melintasi terowongan (underpass) Tambun Selatan Kabupaten Bekasi, Rabu 10 Mei 2017. Terowongan yang dibangun sejak 2014 lalu ini akhirnya dibuka untuk umum.*

CIKARANG, (PR).- Underpass (terowongan) Tambun Kabupaten Bekasi akhirnya rampung. Perlintasan bawah tanah sepanjang 162 meter ini bisa dilintasi setelah diresmikan oleh Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin bersama perwakilan Kementerian Perhubungan, Rabu, 10 Mei 2017. Sebelumnya, terowongan ini banyak dikeluhkan warga karena dibangun terlalu lama.

Setidaknya perlu waktu tiga tahun untuk membangun terowongan senilai Rp 188 miliar ini. Terowongan ini berlokasi di Desa Mekarsari, Kecamatan Tambun Selatan.

“Saya minta maaf atas pembangunan yang lama. Saya berharap Pemerintah Kabupaten Bekasi bisa memelihara underpass ini dengan baik. Sehingga manfaatnya bisa dirasakan banyak oleh masyarakat,” kata Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta-Banten, Prasetyo.

Underpass ini dibangun di bawah persimpangan antara jalan raya dengan rel kereta api. Dengan keberadaan terowongan tersebut, diharapkan tidak ada lagi kepadatan lalu lintas di wilayah tersebut. “Selain itu agar dapat meminimalisir kecelakaan dan meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api,” kata dia.

Terdapat empat lajur untuk dua arah di dalam terowongan ini. Jalur bawah tanah memiliki lebar 22 meter dengan ketinggian 7,6 meter. Perlintasan ini pun dilengkapi enam pompa pembuangan air dan genset berkapasitas 150 KVA.

Terowongan Tambun dibangun dari hasil kerja sama Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan bersama Pemkab Bekasi. Pembangunan terowongan dilakukan dengan dua tahap yang dimulai pada 2014. Hanya, pembangunan terowongan sempat tertunda pada 2015 karena gagal lelang pada proses pengadaan barang dan jasa. Pembangunan tahap dua pun baru dilaksanakan 2016.

Anggaran Rp 108 miliar dikucurkan dari APBN melalui Dirjen Perekerataapian untuk pembangunan fisik. Sedangkan sisanya, Rp 80 miliar, dianggarkan dari APBD Kabupaten Bekasi untuk biaya pembebasan lahan. Setidaknya 10.026 meter persegi tanah dibebaskan untuk pembangunan ini.

”Jadi pembangunannya dari  program kesepakatan bersama antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian dan Pemkab Bekasi, pada tahun 2014 hingga akhirnya selesai dan dapat diresmikan. Sekarang langsung diserahterimakan pada Pemkab Bekasi. Pemeliharaannya menjadi kewenangan Pemkab Bekasi mulai saat ini,” kata Prasetyo.

Beban Pemkab Bekasi

Sementara itu, Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin mengaku senang dengan rampungnya terowongan tersebut. Diakui dia, lambatnya proses pembangunan terowongan sempat menjadi beban Pemkab Bekasi. Terlebih banyaknya keluhan dari warga.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat