kievskiy.org

Hal yang Harus Dilakukan Agar Tragedi Susur Sungai di Sleman dan Ciamis Tak Terulang

Keluarga korban menangis histeris saat menyaksikan petugas tim SAR dari BPBD Ciamis yang dibantu warga mengevakuasi jenazah korban tenggelam di Sungai Cileuer, Desa Utama, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat 15 Oktober 2021. Sebanyak 11 siswa MTS Harapan Baru tewas tenggelam dan dua orang kritis saat menjalani kegiatan pramuka susur sungai.
Keluarga korban menangis histeris saat menyaksikan petugas tim SAR dari BPBD Ciamis yang dibantu warga mengevakuasi jenazah korban tenggelam di Sungai Cileuer, Desa Utama, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat 15 Oktober 2021. Sebanyak 11 siswa MTS Harapan Baru tewas tenggelam dan dua orang kritis saat menjalani kegiatan pramuka susur sungai. /ADENG BUSTOMI ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Tragedi siswa-siswa yang meninggal karena tenggelam dan terseret arus dalam kegiatan susur sungai terus berulang. Setelah 10 murid SMP Negeri 1 Turi Sleman, Yogyakarta tewas pada Jumat 21 Februari 2020, sebanyak 11 siswa Madrasah Tsanawiyah Harapan Baru Cijantung, Ciamis bernasib serupa karena mengikuti kegiatan tersebut pada Jumat 15 Oktober 2021.

Lalu, apa yang mesti dilakukan agar aktivitas di alam terbuka itu tetap aman serta bagaimana antisipasi peristiwa nahas yang sama tak kembali terjadi?

T Bachtiar, Anggota Masyarakat Geografi Nasional Indonesia dan Kelompok Riset Cekungan Bandung mengatakan, kegiatan menyusur sungai perlu persiapan yang matang berupa survei karakteristik sungai serta simulasi menghadapi risikonya. Menurutnya,  susur sungai sudah dilakukan nenek-moyang bangsa Indonesia. 

"Mereka adalah penyusur sungai yang handal. Mereka sudah sangat mengetahui keadaan fisik sungai, sehingga mengetahui bagaimana caranya menyusuri sungai dengan aman," kata pegiat lingkungan tersebut saat dihubungi, Selasa 19 Oktober 2021.

Baca Juga: Ditemani Kapolda Metro Jaya, Moeldoko Temui Aksi Masa Demo Mahasiswa di Patung Kuda Jakarta

Perubahan perilaku masyarakat dari  menyusur sungai menjadi berkendara di jalan raya membuat kegiatan di  sungai menjadi hal baru. 

"Perilaku aliran sungai menjadi tidak dikenali," ucapnya. 

Tak pelak, perlu persiapan matang sebelum susur sungai dilakukan. 

"Harus ada survei yang sangat matang, lalu dipetakan, ruas sungai mana yang mungkin untuk disusuri, ruas mana yang tidak mungkin disusuri dengan berjalan di sungai, tetapi harus menggunakan perahu kayu atau perahu karet, atau ada ruas sungai yang benar-benar tidak bisa dilalui," ucapnya.  

Di ruas yang terakhir, tuturnya, jangan memaksakan diri. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat