kievskiy.org

Bangun Kawasan Industri Patimban, Investasi Perlu Rp 70 Triliun

Warga menunjukan daerah pesisir dan perairan pantai di Desa Patimban Kecamatan Pusakanagara Kabupaten Subang yang telah dipatok warga. Walaupun masih berupa perairan warga yang menandai perairan itu berharap bisa menjadi tanah timbul sehingga bisa dijual/mendapat ganti rugi ketika pembebasan lahan bagi pelabuhan internasional.
Warga menunjukan daerah pesisir dan perairan pantai di Desa Patimban Kecamatan Pusakanagara Kabupaten Subang yang telah dipatok warga. Walaupun masih berupa perairan warga yang menandai perairan itu berharap bisa menjadi tanah timbul sehingga bisa dijual/mendapat ganti rugi ketika pembebasan lahan bagi pelabuhan internasional.

BANDUNG, (PR).- Untuk membangun kawasan industri seluas 10.000 hektare di sekitar Pelabuhan Patimban Kabupaten Subang, investasi yang diperlukan sekitar Rp 70 triliun. Kabupaten Subang akan menggelar beauty contest untuk memilih perusahaan yang akan menjadi partner pembangunan kawasan industri tersebut.

Koordinator Tim Percepatan Pembangunan Ekonomi dan Bisnis Pelabuhan dan Kawasan Industri Patimban Kabupaten Subang, Atep Nandang Subandar, menerangkan, pembangunan pelabuhan merupakan program G to G pemerintah Indonesia dan Jepang senilai Rp 54 triliun. Untuk pengembangan kawasan industri dengan luasan lahan 10.000 ha, diperkirakan perlu investasi Rp 70 triliun. 

Saat ini, Atep menyatakan, tim sudah menjajaki beberapa perusahaan investasi pengembangan kawasan. Pihaknya akan menggelar beauty contest untuk memilih perusahaan yang akan menjadi partner

"Kita berharap satu perusahaan bisa cover seluruh kebutuhan investasi tersebut, terserah apakah perusahaan tersebut akan membentuk konsorsium dengan perusahaan lainnya atau dia bisa mem-back up seluruhnya," tutur Atep, Senin 25 September 2017.

Di samping itu, Atep mengemukakan, Subang akan membangun fasilitas dan aksesibilitas penunjang pelabuhan. Menurut dia, Jepang hanya membangun fisik pelabuhan, tetapi infrastruktur penunjang, seperti fasilitas air bersih, listrik, pengolahan sampah, limbah, dan lainnya, Subang akan berperan aktif dengan operator pelabuhan yang akan terpilih ataupun dengan pengembang kawasan industri.

"Industri tinggal masuk Subang. Semua infrastruktur penunjang mereka tidak usah dipikirkan, kita bangun semua. Semua itu investasi murni kerja sama BUMD Subang dengan swasta sehingga tidak akan mengganggu APBD Subang yang fokus untuk pembangunan infrastruktur saat ini. Juga dapat benefit yang baik untuk peningkatan PAD," katanya.

Progres Pelabuhan

Dia menambahkan, progres pembangunan pelabuhan sudah berjalan 30 persen dari total 756 hektare meliputi satu kecamatan. Untuk pembebasan lahan ditargetkan selesai akhir tahun 2017 karena harga sudah disepakati, tinggal pembayaran sehingga konstruksi bisa dimulai Januari 2018.

"Alhamdulillah sampai hari ini belum ada kendala. Masyaraat Subang menyambut baik. Ini bisa menjadi satu multiplier effect bagi masyarakat sekitar pelabuhan," katanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat