kievskiy.org

Majalengka Jadi Wilayah Paling Rendah Capaian Vaksinasi di Jawa Barat

Ilustrasi vaksinasi Covid-19.
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. /Pikiran Rakyat/Armin Abdul Jabbar

PIKIRAN RAKYAT - Pencapaian vaksinasi Kabupaten Majalengka berada di posisi terendah dibanding kabupaten/kota lain di Jawa Barat, untuk mengejar target pencapaian Bupati Majalengka bentuk tim khusus untuk menggerakkan masyarakat di tiap desa yang dinamai tim Percepatan Vaksinasi Kabupaten Majalengka.

Tim terdiri dari Pos KB Desa serta Sub Pos KB Desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, PLKB, bidan desa, MUI serta sejumlah pihak lainnya yang sudah terbiasa melakukan penggerakan.

Sementara belum tercapainya target diantaranya juga disebabkan banyaknya masyarakat yang memilih-milih jenis vaksin disamping penggerakan yang masih kurang.

Menurut keterangan Bupati Majalengka Karna Sobahi, Senin 25 Oktober 2021 posisi paling rendah pencapaian vaksinasi di Kabupaten Majalengka untuk kategori lansia yang baru sebesar 19 persen, atau sebanyak 23.747 dosis sedangkan dosi 2 baru 8 persen. 

Baca Juga: Luhut Buka Suara Kebijakan Tes PCR: Aturan Baru Berlaku 3x24 Jam dan Harga Turun Jadi Rp300.000

Padahal harusnya target pencapaian untuk lansia minimal 40 persenan. Sedangkan total pelaksanaan vaksinasi Kabupaten Majalengka baru mencapai sebesar 39 persen atau sebanyak 39 persen untuk dosis 2 dan dosis 2 sebesar  19 persen, harusnya target yang dicapai 50 persen.

“Secara total Kabupaten Majalengka berada di posisi 4 terbawah, sedangkan untuk target lansia berada di posisi paling rendah. Itu artinya tidak ada kabupaten kota lain di bawah kita,” ucap Bupati Karna saat memimpin rapat.

Untuk mencapai target tersebut, pihaknya membentuk 343 tim untuk menggerakan di tiap desa dengan estimasi setiap hari per desa minimal sebanyak 100 orang yang menjalani vaksinasi. Jika target 100 dosis terpenuhi maka seharin akan ada 343.000 yang menjalani vaksin, itupun kalau sistem bisa berjalan baik.

Baca Juga: Fabio Quartararo Juara Dunia, Puasa 5 Tahun Yamaha di MotoGP Terhenti

“Target pencapaian masih rendah karena sistem yang dijalankan stagnan makanya perlu merevitalisasi cara. Sebelumnya tim yang ada hanya 40 tim kini dibuat 343 tim,” ucap Bupati.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat