kievskiy.org

5.392 Anak di Bogor Alami Stunting, Terungkap Bahaya dan Dampak Negatif Jika Tak Tertangani

Kader PKK mengukur tinggi badan anak di Posyandu Angger 2, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Senin 25 Oktober 2021. Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui kader PKK melakukan pendeteksian dini dan memberikan nutrisi untuk mengejar target Jabar Zero New Stunting pada 2023.
Kader PKK mengukur tinggi badan anak di Posyandu Angger 2, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Senin 25 Oktober 2021. Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui kader PKK melakukan pendeteksian dini dan memberikan nutrisi untuk mengejar target Jabar Zero New Stunting pada 2023. /Antara/Asprilla Dwi Adha

PIKIRAN RAKYAT - Sebanyak 5.392 anak dari total 84.729 balita di Kota Bogor dalam kondisi stunting. Jika dibandingkan, maka satu dari 16 anak mengalami stunting.

Sekretaris Daerah Kota Bogor Syarifah Sofiah memaparkan, dari 68 kelurahan, masih ada 20 kelurahan yang angka stunting-nya masih di atas 10 persen. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan dan intervensi untuk menurunkannya.

“Penurunan angka stunting penting karena jika tidak segera diantisipasi akan mengakibatkan dampak yang negatif, diantaranya gangguan pertumbuhan anak, menurunnya kecerdasan anak, kekebalan tubuh yang tidak maksimal, bahkan jangka panjangnya bisa menyebabkan disabilitas," kata Syarifah, Selasa 26 Oktober 2021.

Menurut Syarifah, sejauh ini Pemerintah Kota Bogor terus berupaya untuk menurunkan angka stunting. Berdasarkan hasil pengamatan dari 12 lokasi stunting sejak 2019 hingga 2021, pada Agustus 2021, terjadi penurunan angka mencapai 7,71 persen. Walaupun demikian, Pemkot Bogor masih perlu menurunkan lagi menjadi 10 persen dan memberikan perhatian pada 20 kelurahan yang angka stunting-nya masih di atas 10 persen.

Baca Juga: Penurunan Harga PCR Tuai Curiga, Said Didu Singgung Permainan 'Bisnis': Sudah Berapa Untungnya?

Sebagai gambaran, pada 2024 mendatang, pemerintah pusat menargetkan dapat menurunkan angka stunting hingga di angka 14 persen. Sementara Pemprov Jabar 14,02 persen, dan Pemkot Bogor pada tahun 2021 menargetkan 10 persen.

“Pada saat pengukuran terakhir Agustus 2021, dari 12 lokus yang diamati semuanya terjadi penurunan, semoga ke depan bisa dipertahankan atau diturunkan,” ucap Syarifah.

Menurut Syarifah, intervensi stunting tidak hanya menyasar pada pada balita. Namun demikian, ibu hamil juga termasuk menjadi perhatian karena masuk dalam 1000 hari pertama kehidupan anak. Antisipasi pencegahan terhadap Ibu Hamil (Bumil) yang berjumlah sebanyak 19.238 bumil juga diperlukan.

Baca Juga: Unggahan Aurel Hermansyah Tuai Sorotan Usai 'Bongkar' Hubungan Keluarga Anang Hermansyah dan Raul Lemos

Beberapa pendekatan dalam upaya pencegahan dilakukan adalah konvergensi yang sudah dilakukan secara bersama-sama adalah intervensi gizi spesifik (30 persen) dan intervensi gizi sensitif (70 persen).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat