kievskiy.org

Disdik Purwakarta Tarik Buku Berisi Konten Jerusalem sebagai Ibu Kota Israel

Halaman buku mata pelajaran IPS untuk SD yang menuliskan Ibu Kota Israel adalah Jerusalem.
Halaman buku mata pelajaran IPS untuk SD yang menuliskan Ibu Kota Israel adalah Jerusalem.

PURWAKARTA, (PR).- Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta menarik buku IPS untuk sekolah dasar terbitan Yudhistira dari peredaran. Seperti diketahui buku tersebut berisi konten yang menjadikan Yerusalem sebagai Ibukota Israel.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Purwanto, mengambil inisiatif tersebut untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan. Dikhawatirkan dengan beredarnya buku tersebut bisa mendoktrin anak-anak secara tidak langsung.

Padahal buku IPS terbitan Yudistira tersebut, kata Purwanto digunakan sejumlah SD karena merupakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 cetakan 2009. Artinya buku tersebut sudah lolos dari Kementerian Pendidikan.

"Jadi yang bermasalah itu ada di kementerian bukan di sekolah sebagai pengguna. Mengapa buku dengan konten kontroversi itu harus lolos dari pengawasan," ujar Purwanto, Kamis 14 Desember 2017.

Surat edaran penarikan itu, kata dia, sudah dibuat tinggal didistrubusikan ke sekolah-sekolah pada Kamis 14 Desember ini. Semua sekolah harus menarik dari semua pengguna buku IPS itu setelah menerima surat edaran disdik.

Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta pun hingga kini menunggu respons pihak sekolah atas surat edaran itu. Diharapkan ada pengganti buku IPS yang lain yang memenuhi standar dan tak berisi konten kontroversi.

Lebih lanjut Purwanto menjelaskan, buku IPS terbitan Yudistira itu juga terkategori Buku Sekolah Elektronik (BSE). Artinya, siapa pun bisa mengunduhnya melalui internet. "Seharusnya ini juga bisa dicegah oleh pemerintah," ucapnya.

Antisipasi

Sementara, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kecamatan Manis, Suhaeli, sejak pagi hingga siang tadi pihaknya mengumpulkan Kepala Sekolah (Kepsek)  SD diwilayah Maniis. Mereka dikumpulkan terkait antisipasi atas beredarnya buku IPS kelas VI terbitan Yudistira yang berisi konten kontroversi. Mereka diminta segera mengecek halaman dari buku yang tersebut. 

"Jika Disdik akan mengirimkan surat edaran, ya lebih baik sebagai penguat kami dalam melakukan langkah-langkah antisipatif. Tidak hanya buku itu yang kami periksa, melainkan buku terbitan lain pun akan dicek. Sejak menjadi viral kami sudah melangkah, salah satunya dengan mengumpulkan para kepsek agar menarik dulu buku pelajaran itu," ucapnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat