kievskiy.org

DPRD Minta Pemkot Bogor Tak Terlalu Jumawa Soal Bus Trans Pakuan

Sebanyak 10 bus Trans Pakuan telah beroperasi di Kota Bogor sejak Selasa (2/11/2021). DPRD Kota Bogor meminta agar Pemkot Bogor benar-benar serius menjalankan program tersebut supaya tak lagi merugi.
Sebanyak 10 bus Trans Pakuan telah beroperasi di Kota Bogor sejak Selasa (2/11/2021). DPRD Kota Bogor meminta agar Pemkot Bogor benar-benar serius menjalankan program tersebut supaya tak lagi merugi. /Pikiran Rakyat/Windiyati Retno

PIKIRAN RAKYAT - Komisi III DPRD Kota Bogor meminta agar Pemerintah Kota Bogor tidak terlalu jumawa dengan kehadiran bus Trans Pakuan hasil kerja sama dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ). Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor Zaenul Mutaqien mengaku tidak mau melihat 49 bus baru tersebut bernasib sama dengan bus Trans Pakuan yang kini menjadi bangkai di Terminal Bubulak.

"Jangan terlelap dalam euforia, perawatan bus harus diperhatikan, terlebih keberadaan bus ini masih full subsidi pemerintah karena gratis. Jangan sampai nanti di akhir tahun malah sudah rusak," ujar Zaenul Mutaqien, Rabu 3 November 2021.

Secara umum, DPRD Kota Bogor mendukung keberadaan bus dan program Buy The Service (BTS) di Kota Bogor. Namun, Zaenul mewanti-wanti agar kehadiran bus tersebut dapat sejalan dengan program rerouting dan reduksi angkot. Menurut dia, sejauh ini dua program tersebut menjadi persoalan yang belum terselesaikan hingga periode kedua Bima Arya.

"Pemkot harus serius dan konsisten dalam mengelola moda transportasi massal ini, program BTS tentu saja harus sejalan dengan komitmen konversi angkot ke bus. Karena tujuannya mengurangi kemacetan tanpa mengurangi pelayanan transportasi kepada masyarakat. Jangan sampai terulang pengalaman pengelolaan trans pakuan terdahulu yang dianggap gagal dan malah menyisakan masalah," kata Zaenul.

Baca Juga: Daftar Mobil Keluarga Baru yang Siap Rilis November 2021, Dari Avanza Baru hingga Ertiga Sport!

Zaenul juga mengingatkan kepada Pemkot Bogor agar nasib para eks supir angkot yang direduksi benar-benar diperhatikan. Zaenul meminta janji WaliKota Bogor untuk mempekerjakan mereka benar-benar ditepati.  

Menurut Zaenul, konversi angkot tersebut pasti berpengaruh terhadap hilangnya mata pencaharian sebagian supir angkot yang tidak terakomodir sebagai supir bus Trans Pakuan. Ia tidak ingin, hal itu menjadi permasalahan baru sehingga perlu dicarikan solusi.

“Tidak mungkin seluruh sopir angkot bisa beralih menjadi sopir bus, karena jumlah bus jauh lebih sedikit dari jumlah angkot yang dikonversi. Inilah masalah yang akan timbul, dan tentu saja harus dicarikan solusinya oleh pemkot," ujar Zaenul.

Baca Juga: Persela vs Persib Lanjutan BRI Liga 1 Indonesia, Victor Igbonefo Beri Sinyal Waspadai Lawan

Pengelolaan bus Trans Pakuan ini diketahui akan dikelola oleh konsorsium PDJT, selagi Pemkot Bogor melakukan restrukturisasi terhadap perusahaan yang didirikan sejak 2006 ini. ZM berharap dana dari pemerintah pusat bisa dikelola dengan baik, sehingga menghadirkan kenyamanan dan rasa aman kepada warta Kota Bogor dalam menggunakan moda transportasi massal.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat