kievskiy.org

Serius Layani Haji dan Umrah, BIJB Kerja Sama dengan Bandara Madinah

DIREKTUR Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra saat memberikan cendera mata pada Managing Director Tibah Airports Operation, Sofiene Abdessalem di Bandara AMAA Madinah, Senin 12 Maret 2018.*
DIREKTUR Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra saat memberikan cendera mata pada Managing Director Tibah Airports Operation, Sofiene Abdessalem di Bandara AMAA Madinah, Senin 12 Maret 2018.*

MADINAH, (PR).- Sebagai bandara yang diproyeksikan bisa melayani penerbangan Haji dan Umrah tahun 2018 ini, PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) melakukan penjajakan kemitraan dengan Bandara Internasional Amir Muhammad binAbdul Azis (AMAA) Madinah.

Kerja sama resiprokal tersebut dilakukan mengingat Indonesia khususnya Jawa Barat memiliki pasar yang cukup besar, untuk mengunjungi Mekah dan Madinah. Kerja sama tersebut dilakukan saat PT BIJB yang dipimpin Direktur Utama Virda Dimas Ekaputra, didampingi Konsulat Jenderal Jeddah RI Muhamad Hery Saripudin saat melakukan kunjungan ke Bandara AMAA Madinah, Senin 12 Maret 2018. Rombongan disambut operator bandara, yang dipimpin Managing Director Tibah Airports Operation, Sofiene Abdessalem beserta jajaran.

 "Dalam mewujudkan hal tersebut kami dengan sederhana mengusulkan beberapa konsep kerja sama terkait pelayanan penumpang Haji dan Umrah. Antara Bandara Madinah dan BIJB Kertajati ini," kata Virda.

Optimalisasi kualitas pelayanan untuk penumpang haji dan umrah ini menurut Virda, dibutuhkan mengingat jumlah pasar di Indonesia yang tidak sedikit setiap tahunnya. ‎Berdasarkan catatan, Indonesia merupakan negara lima besar negara terpadat di dunia. Jumlah penduduknya adalah 261,1 juta pada 2016, dan 85 persennya merupakan Muslim. Jawa Barat adalah provinsi berpenduduk paling banyak di Indonesia, dengan populasi 47 juta.

Kunjungan ke Madinah terus tumbuh

Pemerintah Indonesia memperkirakan 17 persen orang Jawa Barat melakukan kunjungan Haji setiap tahun, 20 persen lainnya melakukan umrah. Dalam pertemuan diplomasi tersebut Tibah memaparkan data, bahwa kenaikan jumlah jamaah asal Indonesia untuk menginjak Madinah.

Tahun 2014 Umrah 141.144 dan Haji 91.230, selanjutnya 2015 Umrah sebanyak 152.448 dan Haji 155.938, pada 2016 Umrah 188.518 dan Haji 155.376 kemudian terakhir atau 2017 Umrah 335.747 dan Haji 199.215. Rata-rata kenaikan penumpang umrah dari Indonesia ke Madinah tumbuh 53 persen per tahunnya. Indonesia memberi kontribusi cukup besar pada kunjungan ke Madinah sehingga kawasan Asia Pasific menjadi traffic yang cukup sibuk yakni 31 persen dibanding empat benua lainnya.

Melihat data tersebut, untuk kemudian BIJB tindak lanjuti, salah satunya melakukan kerja sama dengan Bandara AMAA. "Oleh karena itu kerja sama tersebut kita lakukan. Sebab saat Kertajati beroperasi kita juga ingin melakukan pelayanan prima dan memberikan berbagai fasilitas memadai untuk kebutuhan haji dan umrah," sebut Virda.

Lounge umrah eksklusif

Sebagai bandara yang ingin menumbuhkan ramah kepada halal traveller, BIJB sendiri tengah menunjukan hal tersebut. Salah satunya membangun lounge umrah eksklusif dan 12 ruang salat untuk membuat para jamaah nyaman saat di bandara. Sebagai upaya menarik perhatian jemaah haji BIJB juga akan membangun fasilitas manasik haji dan umrah yang di dalamnya terdapat miniatur Kabah.

 "Jadi kami menempatkan sebuah wilayah untuk Haji dan Umrah. Ini akan menjadi cara yang efektif untuk menangkap bisnis potensial tidak hanya bagi jemaah tetapi juga banyak pihak yang terlibat di dalamnya," terangnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat