SUKABUMI, (PR).- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sukabumi, bingung menentukan tempat lokasi debat publik untuk empat pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi 2018. Bukan hanya karena tempat yang harus netral, namun debat yang akan berlangsung dua putaran tersebut juga harus digelar di tempat representatif, aman, dan nyaman untuk banyak orang.
Adapun debat publik pasangan calon Pilwalkot Sukabumi 2018 akan digelar pada Mei dan Juni 2018.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sukabumi, Sri Utami menuturkan setiap pasangan calon dipastikan akan mengirimkan ratusan relawan, pendukung dan kader partai. Sementara pilihan lokasi untuk kegiatan semacam debat publik di Sukabumi sangat terbatas. Kalaupun ada, hampir sebagian besar lokasi tersebut milik pemerintah daerah.
“Memang kami dihadapi kendala tempat lokasi keguatan debat publik, karena sesuai ketentuan BKPU lebih mengedepankan netralitas maka lokasi bukan milik pemerintahan. Begitupun lokasi harus mampu menampung banyak orang,” katanya.
Alternatif lokasi di hotel dan kegiatan publik milik swasta, hanya diperkirakan mampu menampung massa kurang dari ketentuan. Selain itu juga tidak sesuai protap keamanan.
“Sedangkan jumlah pendukung, relawan dan kader partai pengusung setiap paslon diperkirakan mencapai 1.000 orang. Sehingga lokasi tersebut tidak mungkin mampu menampung banyak orang,” katanya.
Sri Utami mengatakan lokasi ideal kegiatan telah lama diproyeksikan. Baik oleh KPU mapun pihak Kepolisian Resort (Polres) Sukabumi Kota. Hanya saja, keberadaannya berada diwilayah Kabupaten Sukabumi.
“Inipun menjadi kendala, kendati masih berada di wilayah hukum Mapolres Sukabumi Kota. Tapi bukan berada diwilayah pengawasan Panwalu Kota Sukabumi. Karena itu, kami masih terus mempertimbangkannya,” katanya.
Perguruan Tinggi ternama
Sri Utami menegaskan akan segera melayangkan surat pada sejumlah akademik, cendekiawan, dan pakar yang direkomendasi menjadi panelis. Bahkan KPU akan merekomendasi dalam debat publik tersebut dari beberapa perguruan tinggi di luar kota.