kievskiy.org

Sirkuit BMX Cigembor Jadi Arena Bermain Anak

ANAK-anak bermain luncuran atau perosotan di titik start Sirkuit BMX Ciamis, Minggu 1 Juli 2018. Venue  yang berada di wilayah Cigembor, Kabupaten Ciamis sebelumnya digunakan untuk salah satu cabang balap sepeda kelas BMX, PON 2016, serta terkahir pada bulan Desember 2017 menjadi tempat Road To Asian Games 2018.
ANAK-anak bermain luncuran atau perosotan di titik start Sirkuit BMX Ciamis, Minggu 1 Juli 2018. Venue yang berada di wilayah Cigembor, Kabupaten Ciamis sebelumnya digunakan untuk salah satu cabang balap sepeda kelas BMX, PON 2016, serta terkahir pada bulan Desember 2017 menjadi tempat Road To Asian Games 2018.

CIAMIS, (PR).- Sirkuit balap sepeda kelas BMX  di wilayah Cigembor, Kabupaten Ciamis saat ini lebih banyak dimanfaatkan untuk arena bermain anak. Venue bertaraf nasional tersebut terakhir dimanfaatkan untuk Road to Asian Games 2018 pada bulan Desember 2017.

Kawasan sirkuit BMX yang berada di pinggir pusat Kota Ciamis yang sebelumnya sepi, saat ini menjadi salah satu pusat keramaian, setelah Taman Rafflesia dan lapangan Lokasana. Tidak heran hampir setiap hari kawasan baru tersebut banyak dijumpai warga. Mereka tidak hanya berolahraga, akan tetapi banyak juga yang hanya sekadar menghabiskan waktu dan ajang swafoto.  

Setiap hari Minggu, sirkuit BMX  juga semakin ramai, terlebih di lokasi start BMX. Lokasi permulaan yang memiliki kemiringan tajam tersebut digunakan oleh anak-anak bermian prosotan atau luncuran. Lantai yang licin menjadikan mereka dapat meluncur cepat.  Sementara itu trek balapan yang sebelumnya lebih sering ditutup plastik. Tidak sedikit yang plastik atau terpalnya tersingkap, hingga menampakan lintasan yang berwana keputihan. Tidak tampak  yang memanfaatkan untuk berlatih sepeda.

Sirkuit BMX Cigembor yang pembangunannya menelan anggaran hingga belasan miliar rupiah, sengaja dibangun untuk arena balap sepeda kelas BMX, PON 2016. Kemudian terkahir sirkuit yang memiliki panjang lintasan 240 meter, pada bulan Desemebr 2017 dimanfaatkan sebagai ajang Road  to Asian Games 2018. Semenjak itu tidak ada lagi kegiatan atau pertandingan. Rumput pun tumbuh subur di berbagai titik, misalnya di sekitar sirkuit mini latihan. Selain itu juga di tempat pebalap dan official melakukan persiapan sebelum bertanding.

Wisata murah

“Ya wisata murah meriah, dan yang penting gembira. Apalagi di titik start jadi prosotan raksasa. Anak-anak bebas bermain,” ungkap Dadang warga Imbanagara, Minggu 1 Juli 2018. Dia sengaja mengajak keponakannya yang masih kecil bermian di sirkuti BMX.  Dadang mengaku prihatin dengan kondisi sirkuit BMX yang terlihat kurang terawat. Padahal pembangunan sirkuit menghabiskan anggaran sangat besar. “Bangunannya bagus  tetapi sepertinya kurang terawat. Sebelumnya pernah ada info akan terus digunakan untuk berbagai event, tetapi tidak ada kelanjutannya,” tutur Dadang .

Dadang menambahkan keberadaan fasilitas tersbeut semestinya dimanfaatkan maksimal. Apalagi tatar galuh Ciamis juga memiliki segudang atlet balap sepeda. “Memang ciamis punya banyak atlet top balap kelas jalan raya. Sekarang momen tepat mencari bibit pembalap BMX,” ujar Dadang.

Hal serupa juga dikemukakan Puput warga Kelurahan Ciamis yang sengaja datang ke sirkuit BMX bersama anaknya, setelah berjalan santai di hutan kota yang lokasinya tidak jauh dari tempat tersebut. “Dari hutan kota terus ke sirkuit. Ternyata anak saya juga tertarik ikut bermain luncuran di tempat start BMX. Memang agak berbahaya karena curam, jadi harus diawasi,” ujarnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat