kievskiy.org

Jejak Kereta Pengangkut Pasir Tasikmalaya. Andil Gunung Galunggung untuk Pembangunan Jakarta

WARGA melintasi terowongan yang menjadi landasan perlintasan jalur kereta api pengangkut pasir  Pirusa-Cibungkul di Kampung Sindanggali, Desa Sukagalih, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa 26 Februari 2019.*/BAMBANG ARIFIANTO/PR
WARGA melintasi terowongan yang menjadi landasan perlintasan jalur kereta api pengangkut pasir Pirusa-Cibungkul di Kampung Sindanggali, Desa Sukagalih, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa 26 Februari 2019.*/BAMBANG ARIFIANTO/PR

DUA rel kereta api berjejer berdampingan di halaman rumah warga. Kondisi besi lintasan itu telah terpotong di beberapa bagian. Bahkan sebagian besar rel lenyap menjadi pekarangan rumah dan jalan permukiman.

Tak dinyana, lahan luas dan bangunan-bangun di tepi rel tersisa itu adalah bekas stasiun. Warga mengenalnya dengan Stasiun Pirusa yang berlokasi di Kampung Pirusa, Desa Sukaratu, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya.

Stasiun tersebut menjadi bukti peninggalan jalur kereta api pendek yang dibuat selepas Gunung Galunggung meletus puluhan tahun lalu.

Pemerintah membuat jalur khusus dari Pirusa hingga Cibungkul yang bersambung dengan jalur kereta lama Jawa Barat-Jawa Tengah di selatan.

Sejumlah kereta api dioperasikan mengangkut pasir yang dibawa langsung ke Jakarta demi mendukung pembangunan pemerintah.

Setelah pasir habis, jalur kereta  mati dan kereta pengangkut berhenti beroperasi. Tipikal pengusaha tambang pasir yang meninggalkan lahannya setelah sumber daya alam habis dikeruk rupanya pernah dipraktikkan pula oleh pemerintah.

Pikiran Rakyat menyusuri jalur kereta pengangkut pasir tersebut pada Selasa 26 Februari 2019. Bangunan bekas Stasiun Pirusa kini ‎ditempati sejumlah warga.

Ilyas Surahman (57) adalah satu warga Pirusa yang bermukim di bangunan bekas stasiun itu. Menurut Ilyas, terdapat 11 keluarga dengan jumlah sekitar 50 orang yang mendiami bangunan aset PT Kereta Api Indonesia itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat