BOGOR,(PR).- Bangunan di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung terutama di kawasan Pulo Geulis, Sempur, dan Lebak Pilar, Kota Bogor akan ditata. Namun demikian, Pemerintah Kota Bogor memastikan tidak akan ada penggusuran dalam proses penataan bangunan tersebut.
“Penggusuran tidak ada, tetapi hanya konsolidasi dengan masyarakat itu yang akan diperlukan. Dalam pra desain, memang ada rencana penataan kawasan pejalan kaki, penataan RTH, saniasi, dan penataan untuk bangunan gedung di sepanjang Ciliwung,” ujar Konsultan Perencana Skala kawasan Ciliwung, Kholis kepada “PR”, Minggu, 12 Mei 2019
Kholis mengatakan, kaitan dengan penataan gedung, Pemerintah Kota Bogor perlu menginformasikan rencana penataan kepada warga, mengkonsolidasikan rencana pemerintah dengan keinginan warga agar terwujud harmonisasi.
“Penataan ini dampaknya memang pada warga bantaran sungai. Setelah penataan ini, diharapkan kualitas lingkungannya jadi lebih baik, muka rumah cenderung ke arah sungai, nanti ada jalan yang menghubungkan antar sungai,” kata Kholis.
Menurut Kholis, penataan kawasan Ciliwung tersebut nantinya akan menggunakan sumber dana dari pemerintah pusat dan bank dunia.
Dari APBN melalui Kementerian PU PR, Pemerintah Kota Bogor akan mendapatkan hibah kurang lebih Rp 5,5 miliar. Sementara anggaran dari bank dunia USAID diprediksi mencapai 1,5 juta US dollar atau setara Rp 16 miliar.
Menurut Kholis, anggaran tersebut akan digunakan untuk melakukan beberapa kawasan yakni Bakbis, Lebak Kanting, air terjun Ciliwung DAM, Lebak Pilar, pengerjaan jalur hijau, rehabolitasi jalur penyeberangan orang II akses Taman Terasering, pengerjaan jalan lingkungan segmen utama, rehabilitasi saluran, pengerjaan TPT sebrang Taman Terasering, proteksi kebakaran, serta pembangunan jaringan IPAL Komunal.***