kievskiy.org

Kata Anggota DPRD hingga Pegiat Lingkungan Soal Banjir Langganan di Jatinangor Sumedang

Ilustrasi banjir.
Ilustrasi banjir. /BNPB

PIKIRAN RAKYAT - Banjir langganan yang terjadi di wilayah Kecamatan Jatinangor dan Cimanggung, menjadi tanggungjawab bersama. Musibah tahunan itu, harus segera diatasi secara konkret supaya tidak terulang setiap tahunnya. Sebab, masyarakat yang menjadi korbannya.

Apalagi, musim hujan tahun ini diperkirakan masih terus berlanjut sampai Februari -Maret 2022 nanti. Intensitas dan curah hujan yang tinggi bisa menimbulkan banyak bencana alam, seperti banjir dan longsor. 

"Oleh karena itu, kewajiban semua pihak untuk bersama-sama berupaya agar di musim hujan ini tidak mengakibatkan berbagai musibah bencana alam yang merugikan masyarakat," ujar Anggota DPRD Kabupaten Sumedang Herman Habibullah di Jatinangor, Senin 29 November 2021, seperti yang dilaporkan Kontributor Pikiran Rakyat Adang Jukardi.

Menurut dia, seperti diketahui bersama,  musibah banjir yang melanda wilayah Jatinangor, menyebabkan pemukiman penduduk rusak dan lahan sawah terendam sehingga para petani khususnya di Desa Cileles dan Cilayung mengalami kerugian materi.

Baca Juga: Reuni 212 Batal Dilaksanakan di Jakarta, Wagub DKI: Ini Keputusan yang Sangat Baik dan Bijak

"Sekitar 8 hektare areal pesawahan yang menjadi sumber penghasilan para petani,  hancur akibat terendam banjir," ucap Herman.

Dengan adanya kejadian itu, kata dia, semua  pihak terkait harus duduk bersama memutuskan solusi. Selain itu, berkoordinasi dengan bupati untuk sesegera membuat berbagai langkah kongkret.

Kesadaran ekologi pun, menjadi poin penting yang harus dibangun oleh masyarakat sendiri. Hal itu, dengan menjaga lingkungan agar tetap lestari. Hentikan perbuatan zalim dengan  merusak dan mengotori lingkungan.

Baca Juga: SIkapi Luhut Pandjaitan Persilakan Audit Terkait PCR, Novel Baswedan: Sangat Wajar Jika Ini Harus Diusut

"Upaya lainnya, saya sudah minta pak camat Jatinangor. Insya Allah, rencananya Selasa besok pak camat mengundang pihak Satker Tol Cisumdawu, untuk membahas pengerjaan proyek tol yang melintasi wilayah Desa Cileles dan Cilayung, perguruan Tinggi IPDN dan Unpad. Pihak Satker akan diminta penjelasan tentang  pemanfaatan lahan pertanian di sekitar projek tol karena  tidak nampak program penghijauannya," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat