BANJAR,(PR).- Desakan reformasi dinasti terus mencuat ke publik. Kritik ini semakin menguat setelah banyak spanduk di sejumlah strategis di Kota Banjar yang mengatasnamakan Forum Reformasi Dinas Banjar (FRDB).
Mantan Pengurus Partai Golkar Desa Sukamukti, Otong Sudiyanto, mengapresiasi positif. "Kami apresiasi kritik membangun yang berkembang sekarang ini. Itu bentuk nyata saling mengingatkan demi kebaikan," ujar Otong, mantan Ketua BPD Desa Sukamukti, Rabu 26 2019.
Menurut dia, reformasi diperlukan untuk perbaikan Banjar ke depan. Terkait permasalahan masa lalu, diharapkan bisa dijadikan cerminan, spirit supaya tak terulangi lagi di masa mendatang.
Hal senada dikatakan Dewan Pendiri LSM Pelangi, Ganda Koswara. "Terkadang kami merasa heran. Orang yang teriak reformasi dinasti, orang tersebut sempat ada didalamnya. Istilah lainnya, orang tersebut seolah neukteuk curuk dina pingping saja. Kan itu aneh," ujar Otong dan Ganda.
Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan orang yang mengatasnamakan Forum Reformasi Dinasti Banjar (FRDB) mendatangani DPRD Kota Banjar. Kedatangan massa gabungan sejumlah elemen masyarakat ini menyoroti dua Perusahaan Daerah Kota Banjar. Yaitu, Banjar Waterpark (BwP) dan PDAM Tirta Anom (TA). Karena dinilai tidak sehat selama ini.
Beri perubahan
Pada kesempatan itu, seorang perwakilan FRDB, H.Endang Koswara, mengharapkan dua perusahaan daerah yang dijabat Dirut baru, (Dirut BwP, Dadan Suhendar) dan Dirut PDAM TA, E.Fitriah Nurkamilah), mampu memberikan perubahan.
"Dikhawatirkan dua Dirut baru menjadi korban kebijakan, berakhir dan berhadapan dengan aparat penegak hukum sampai dipenjara, seperti Dirut lama itu," ujar H.Endang.
Politikus Partai Gerindra, Soedrajat Argadiredja menambahkan, dipastikan masyarakat Banjar berkeinginan mempunyai ikon destinasi wisata yang terkenal, seperti obyek wisata air BWP. Kemudian, pelayanan air bersih PDAM TA yang sehat, airnya tidak keruh.
"PDAM itu pelayanan dan sosial. Profit harus ada. Namun ironis, di tengah menuju kondisi sehat. Permasalahan aset selalu menjadi temuan BPK belakangan ini. Nilainya dulu mencapai milirian," ujar Soedrajat kepada wartawan Kabar Priangan, Dede Iwan.
Mantan anggota DPRD Banjar dari PDIP, Solihin, menilai BwP sekarang kondisinya sudah bangkrut, tidak ada aktivitas berbulan-bulan.
"Kami apresiasi dan ucapkan terima kasih kepada Dirut BwP, Dadan Suhendar dan Dirut PDAM TA, E. Fitriah Nurkamilah, yang mau menjabat di perusahaan yang kondisinya sakit. Semoga saja berhasil menjadi sehat," katanya.