kievskiy.org

Babinsa Majalengka jadi Pustakawan Keliling, Membuka Wawasan dan Menambah Pengetahuan Masyarakat

SEORANG anggota Babinsa di kecamatan Talaga tengah memperhatikan dua anak yang tengah membaca buku yang dibawanya lewat perpustakaan keliling di Desa   Argasari, Kecamatan Talaga, Majalengka, Minggu, 14 Juli 2019. Sejumlah anggota Babinsa di Majalengka diterjunkan untuk menajdi pustakawan. Mereka keliling   desa dan kampung meminjamkan buku bacaan ke masyarakat dengan menggunakan sepeda motor.*/TATI PURNAWATI/KC
SEORANG anggota Babinsa di kecamatan Talaga tengah memperhatikan dua anak yang tengah membaca buku yang dibawanya lewat perpustakaan keliling di Desa Argasari, Kecamatan Talaga, Majalengka, Minggu, 14 Juli 2019. Sejumlah anggota Babinsa di Majalengka diterjunkan untuk menajdi pustakawan. Mereka keliling desa dan kampung meminjamkan buku bacaan ke masyarakat dengan menggunakan sepeda motor.*/TATI PURNAWATI/KC

MAJALENGKA, (PR).- Sejumlah anggota Babinsa di Kabupaten Majalengka diturunkan menjadi pustakawan keliling dengan menggunakan sepeda motor. Mereka datang ke sejumlah desa menyusuri tempat-tempat keramaian mengajak masyarakat mau membaca buku.

Ketika tiba di sebuah tempat, para anggota Babinsa langsung mengambil meja untuk menggelar buku yang di bawanya di kotak yang dipasang di sepeda motor. Terkadang, mereka langsung mendekati masyarakat agar mereka melihat buku yang ada di kotak di sepeda motornya.

Anak-anak pun diundang dan diberitahu kalau di perpustakaan kelilingnya ada buku bacaan menarik. Misalnya, buku cerita, dongeng, dan buku silat yang sekiraranya di baca anak-anak.

Dandim 0617 Majalengka, Letkol Arm Novi Herdian, mengungkapkan, perpustakaan keliling dengan sepeda motor yang dilakukan oleh Babinsa ini akan ada di semua kecamatan. Kegiatan itu untuk membantu masyarakat memperoleh bahan bacaan karena lokasi mereka tidak terjangkau oleh perpustakaan keliling kendaraan roda empat atau jauh ke lokasi perpustakaan daerah.

“Banyak masyarakat yang butuh bahan bacaan, di kampung agak sulit untuk mendatangi perpustakaan yang ada di kota. Padahal, mereka juga butuh membaca, butuh pengetahuan lain yang tidak dimilikinya,“ kata Novi, kepada Tati Purnawati dari Kabar Cirebon.

Menurutnya, meski saat ini sudah ada buku digital, tapi itu berbeda dengan membaca buku biasa. Anak-anak pun tidak semua bisa membaca buku digital dan lebih banyak yang menyenangi buku bacaan biasa karena mereka bisa melihat gambar yang tertera di buku. Selain itu, mereka bisa ramai-ramai memilih buku bacaanya masing-masing kemudian membacanya bersama-sama.

“Membaca buku akan membentuk imajinasi anak, kemudian mengembangkan cara berfikir. Kecerdasan akan tumbuh dari membaca. Makanya, Babinsa kami turunkan untuk menjadi pustakawan keliling ke desa-desa dan kampung-kampung,” ungkap Novi Herdian. Dikatakannya, satu sepeda motor perpustakaan bisa membawa puluhan buku dengan puluhan judul.

Dengan membaca, masyarakat desa lebih tahu tentang teknologi pertanian dan kesehatan

Emon, warga Desa Argasari, Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka, merasa senang karena desanya dikunjungi pada Minggu, 14 Juli 2019. Ia mengaku gembira karena anak-anak di wilayahnya bisa berkumpul sambil membaca buku.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat