kievskiy.org

Masalah Minyak Tak Kunjung Usai, Nelayan Curhat kepada Gubernur

GUBERNUR Jabar M. Ridwan Kamil mengambil gumpalan minyak mentah yang mencemari Pantai Pisangan, Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, Karawang, Rabu 7 Agustus 2019.*/ DODO RIHANTO/PR
GUBERNUR Jabar M. Ridwan Kamil mengambil gumpalan minyak mentah yang mencemari Pantai Pisangan, Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, Karawang, Rabu 7 Agustus 2019.*/ DODO RIHANTO/PR

KARAWANG, (PR).- Sejumlah nelayan di Pantai Pisangan, Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya mempertanyakan kapan pencemaran pantai akibat tumpahan minyak mentah akan berakhir. Mereka mengaku kekurangan penghasilan karena sudah hampir satu bulan tidak melaut.

Hal itu disampaikan nelayan kepada Gubernur Jawa Barat, M.H. Ridwan Kamil, saat gubernur meninjau langsung pencemaran Pantai Pisangan, Rabu 7 Agustus 2019. "Saat ini penghasilan saya hanya Rp 100 ribu rupiah per hari. Itu uang upah dari Pertamina kerana saya ikut membersihkan pantai dari gumpalan minyak mentah yang bercampur pasir," ujar  Kasim (40), seorang nelayan Pantai Pisangan.

Menurut Kasim, sebelum laut tercemar tumpahan minyak, dirinya bisa menangkap ikan 8 hingga 10 kg per hari. Jika dijual dia bisa mendapatkan uang Rp 300 hingga Rp 400 ribu per hari.

Hal senada dikatakan juga petani tambak bandeng Acing (60), yang mengaku tidak lagi melakukan budidaya bandeng. Sebab, air laut sudah tercemar minyak, sehingga tidak bisa dialirkan ke tambak.

"Jika kami menambah air tambak, dipastikan gumpalan minyak akan ikut masuk ke tambak. Ketika air tidak ditambah, kadar air tambak menjadi lebih asin, sehingga bandeng tidak bisa besar. Akhirnya kami panen lebih dini," kata Acing.

Menanggapi hal itu, Ridwan Kamil mengaku telah membicarakannya dengan pihak Pertamina. Dan Pertamina sanggup mengganti kerugian nelayan, petani tambak, juga pengepul ikan laut.

"Dalam sepuluh hari ke depan, kompensasi harus sudah bisa disalurkan. Saya sudah perintahkan Bupati Karawang dan Bekasi agar menampung keluhan tersebut dan mendata berapa kerugian mereka," kata Emil.

Dijelaskan juga, dirinya sudah menerima penjelasan dari Pertamina, jika proses penutupan sumur yang bocor terus dipercepat. Saat ini Pertamina sedang membuat sumur baru yang berfungsi menutup sumur yang bocor di bagian dalam.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat