PIKIRAN RAKYAT - Kasus beredarnya video Tiktok joget Bupati Garut, Rudy Gunawan, terus menuai komentar. Wacana akan adanya pemanggilan oleh DPRD Garut pun kini mengemuka.
Adanya wacana pemanggilan Bupati Garut, Rudy Gunawan oleh DPRD Garut terkait video Tiktok joget yang viral dan banyak menuai kecaman, diungkapkan anggota DPRD Garut yang juga Sekretaris DPD PAN Garut, Hamzah. Rencana tersebut menurutnya sudah menjadi pembahasan di grup fraksi.
"Terkait proses pemanggilan mungkin nanti biasanya ada di Komisi 1. Rencana itu sudah ada dan tadi juga di grup fraksi sudah dibahas," kata Hamzah, saat ditemui di sela kegiatan Musyawarah Ranting DPD PAN Garut di Gedung Islamic Center, Senin 6 Desember 2021.
Secara pribadi, ia menilai aksi joget yang dilakukan bupati atau pejabat publik lainnya itu sangat wajar. Hal ini mungkin saja sebagai upaya melepaskan kepenatan di tengah kesibukannya seusai melaksanakan kerja.
Baca Juga: Siswa SMP di Bandung Barat Tertangkap Basah Beli Narkoba
Menurutnya, apa yang dilakukan bupati itu bisa saja dilakukan oleh siapapun untuk melepaskan rasa penat. Hanya masalahnya dalam kasus ini, apa yang dilakukan bupati itu dilakukan pada saat yang tidak tepat mengingat saat ini ada warga Garut yang tengah dilanda bencana alam khususnya di Sukawening dan Karangtengah.
"Kalau menurut saya, tak ada yang salah dengan aksi joget-joget yang dilakukan bupati, itu hal yang wajar untuk melepaskan rasa penat di sela kesibukan. Hanya saja, kebetulan hal itu dilakukannya pada saat sebagian warga Garut dilanda kesusahan akibat bencana alam banjir bandang sehingga dinilai tidak tepat waktunya," ujarnya.
Hamzah menyebutkan, jauh lebih baik apabila bupati menunjukan rasa empatinya terhadap warganya yang tengah dilanda kesusahan akibat bencana alam.
Baca Juga: Ikatan Cinta 7 Desember 2021: Datangi Rumah Penyekapan Andin, Irvan Murka hingga Habisi Iqbal
Sementara itu, mahasiswa semester akhir Fikom Universitas Garut, Muhammad Fauzi, bersikeras jika apa yang telah dilakukan Bupati Rudy Gunawan adalah salah. Pada masa tanggap darurat bencana banjir bandang Sukawening dan Karangtengah, seharusnya sebagai kepala daerah, bupati tak pergi ke mana-mana.