PIKIRAN RAKYAT - Warga Garut saat ini dihebohkan dengan beredarnya video aksi joget TikTok yang dilakukan Bupati Garut, Rudy Gunawan bersama sejumlah pejabat Setda dan RSUD dr Slamet Garut. Aksi tersebut pun kemudian menuai kecaman dari berbagai kalangan masyarakat Garut karena dinilai tak pantas dilakukan di saat sebagian warga Garut tengah mengalami kesulitan akibat dilanda bencana banjir bandang.
Kritikan pedas atas aksi TikTok joget Bupati dan para pejabat Garut salah satunya dilontarkan anggota DPRD Garut yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Garut, Yuda Puja Turnawan. Bahkan saking geramnya, Yuda sampai mengunggah kritikannya di media sosial Whatsapp dan Facebook.
Dalam status yang diunggahnya di aplikasi Whatsapp dan Facebook, Yuda mengatakan jika perbuatan Bupati Garut itu sama sekali tak pantas dilakukan di saat sebagain warganya tengah ditimpa kesedihan mendalam akibat bencana alam. Dalam TikTok joget-joget yang dilakukannya bersama sejumlah pejabat lainnya di wilayah Lombok, bupati seolah sama sekali tak peka terhadap penderitaan yang saat ini tengah dirasakan warganya.
"Tentunya kami sangat menyayangkan aksi suka ria joget-joget dalam aplikasi TikTok yang dilakukan Bupati Garut yang beredar luas di media sosial. Ini menunjukan ketidakpedulian terhadap warganya yang tengah dilanda kesedihan akibat bencana alam yang menimpa," komentar Yuda, Jumat 3 Desember 2021.
Baca Juga: Faisal Blak-blakan Tak Pernah Permasalahkan Hak Waris Asuransi Jatuh pada Doddy Sudrajat
Diakui Yuda, video TikTok Bupati yang sedang joget-joget bersama sejumlah pejabat lainnya itu sangat ironis dengan apa yang dilihatnya di lokasi bencana alam banjir bandang di Sukawening dan di Karangtengah. Di lokasi, ia banyak melihat warga yang menangis karena dilanda berbagai kesulitan akibat bencana yang menimpa mereka, sementara di tempat lain bupati malah malah joget-joget sambil direkam dan disebarluaskan melalui aplikasi TikTok.
Berdasarkan informasi yang didapatkannya, tutur Yuda, aksi joget-joget dalam aplikasi TikTok bupati itu dilakukan saat dirinya berada di wilayah Lombok. Saat itu bupati sedang mengikuti acara yang diselenggarakan pihak RSUD dr Slamet Garut.
"Di Karangtengah pun, bencana yang dialami warga itu bukan hanya banjir bandang tapi juga longsor yang terus-terusan terjadi. Ada sejumlah warga yang rumahnya sudah benar-benar terancam malah pondasinya sudah menggantung dan sangat rentan ambruk sehingga pemiliknya terus-terusan menangis sampai membuat saya pun merasa sangat miris," katanya.