SUBANG, (PR).- Pekan Kebudayaan Daerah Jawa Barat 2019 digelar di Desa Cibuluh, Kecamatan Tanjungsiang. Kabupaten Subang, yang menampilkan tarian Ringkang Haleuang Barudak Subang. Tarian dibawakan seribu penari karya Mas Nana Munajat Dahlan, dan berhasil diganjar Record Holders Republic (RHR) Indonesia sebagai tarian anak terbanyak.
“Yang terpenting dari kegiatan pada hari ini adalah bukan diraihnya rekor dunia untuk tarian (Ringkang Haleuang Barudak Subang) ataupun permainan anak. Tapi lebih dari itu, Pekan Kebudayaan Daerah Jawa Barat diselenggarakan untuk menyampaikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya,” ujar Gubernur Jawa Barat, M. Ridwan Kamil, seusai menerima Piagam Record Holders Republic langsung dari Ria Mutisari,Vice President Record Holders Republic untuk Indonesia, Senin, 7 Oktober 2019.
Di era milenial, berbagai permainan modern disebutkan mampu menyingkirkan permainan tradisional yang sarat dengan pesan moral dan pendidikan. “Pada penyelenggaraan Pekan Kebudayaan Daerah Jawa Barat kali ini, permainan tradisional kolecer, babalonan sarung, dan salam sabrang mampu memecahkan rekor dunia karena dimainkan seribu orang lebih, semoga ke depannya permainan tradisional menjadi perhatian kalangan orangtua, bahwa permainan tradisional memiliki nilai dan makna serta edukasi untuk anak-anak," kata Ridwan Kamil.
Sementara itu, seniman yang juga kreator tarian Ringkang Haleuang Barudak Subang, Mas Nana Munajat, mengungkapkan bahwa tarian tersebut merupakan rangkaian sejumlah permainan tradisional anak-anak yang sebagian sudah punah dan hampir punah.
“Tarian yang disajikan merupakan gambaran anak-anak saat bermain sambil nembang, hingga menciptakan suasana gembira dan bersuka cita,” ujar Mas Nana Munajat.
Harus memenuhi syarat
Vice President Record Holders Republic untuk Indonesia, Ria Mutisari, mengungkapkan untuk mencatatkan rekor di RHP, harus memenuhi salah satu syarat berupa ukuran, jumlah, dan kecepatan.
“Untuk rekor RHP tarian Ringkang Haleuang Barudak Subang kami nyatakan masuk rekor, karena jumlah penarinya yang mencapai seribu orang lebih dan dilakukan secara bersama-sama, demikian pula halnya dengan permainan tradisional kolecer, balon sarung dan salam sabrang,” ujar Ria.***