kievskiy.org

Kejuaraan Dunia Paralayang dan Asa Pedagang Sawo Sukatali Sumedang

ILUSTRASI.*/CANVA
ILUSTRASI.*/CANVA

SUMEDANG, (PR).- Para pedagang sawo sukatali di Desa Sukatali, Kec. Situraja, sangat berharap kecipratan rezeki dengan digelarnya kejuaraan dunia Paralayang, 22-28 Oktober nanti. Terlebih lokasi deretan kios penjualan sawo mereka di ruas Jalan Sumedang-Wado, akan dilintasi rombongan atlet Paralayang termasuk para pengunjung.

Para pilot (penerbang) yang melintasi ruas jalan itu, akan bertanding di kelas lintas alam di puncak bukit Batudua Gunung Lingga, Kecamatan Cisitu, dan kelas Fun Fly di bukit Pasir Cinta Dusun Cisema, Kec. Darmaraja.  

“Dalam sehari, biasanya saya bisa menjual sawo sekitar 50 kg. Kalau akhir pekan, penjualannya bisa lebih. Saya sangat berharap, selama pertandingan Paralayang nanti, penjualan sawo bisa laris manis dibeli para atlet dan wisatawan yang melintas di ruas jalan ini,” ujar salah seorang petani sekaligus pedagang sawo Sukatali Ai (44) ketika ditemui di kiosnya di Jalan Sumedang-Wado di Desa Sukatali, Kec. Situraja, Rabu, 16 Oktober 2019.

Menurut dia, jika omzet penjualan sawo para pedagang melonjak apalagi sampai laku keras, berarti penyelenggaraan kejuaraan dunia Paralayang nanti, berpengaruh positif bagi para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Hal itu, khususnya UMKM yang menjual berbagai produk dan komoditas unggulan di Kab. Sumedang, seperti halnya para pedagang sawo sukatali.

“Jadi, kejuaraan Paralayang ini membawa berkah dan manfaat yang besar bagi para pedagang kecil seperti kami ini. Itu yang kami harapkan. Walaupun pertandingannya hanya seminggu, kalau dagangannya lebih laku tentu saya sangat bersyukur bisa terbantu. Pendapatan naik, perekonomian masyarakat pun terbantu,” tutur Ai.

Ia mengatakan, sawo sukatali mempunyai ciri khas dan keistimewaan yang berbeda dengan sawo dari daerah lainnya. Keistimewaannya, setelah buahnya matang bisa disimpan sampai seminggu sehingga cocok untuk oleh-oleh. Bahkan rasanya manis ketimbang sawo dari daerah lainnya.

“Keunggulan lainnya, budidaya sawo sukatali ini tidak menggunakan pestisida sehingga terbebas dari bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan,” tutur Ai yang mengaku memiliki kebun sawo seluas 5 hektare.

Menanggapi hal itu, Kabag Humas dan Protokol Setda Kab. Sumedang Asep Tatang Sujana mengatakan, selama penyelenggaraan kejuaraan Paralayang, memang diharapkan para pelaku usaha UMKM di Kab. Sumedang, bisa kecipratan rezeki dari perhelatan olah raga tersebut. Pelaku usaha UMKM tersebut, khususnya yang menjual berbagai produk dan komoditas unggulan Kab. Sumedang, seperti halnya pedagang sawo sukatali. Selain pendapatan mereka meningkat, juga membantu perekonomian masyarakat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat