BANJAR,(PR).- Kota Banjar terancam jadi kota mati dan Terminal Tipe A Banjar terancam mirip "kuburan". Khawatiran ini sempat diungkapkan Wakil Wali Kota Banjar, H Nana Suryana di sela-sela acara paripurna DPRD Banjar dan jumlah pers saat bahas exit tol di Kantor Bappeda Banjar belum lama ini.
"Itu semua harus diantisipasi melalui kepemilikan exit tol Banjar yang representatif di masa mendatang," ujar H Nana.
Dikatakan dia, Terminal Tipe A Banjar terancam mirip "kuburan" itu sempat diungkapkanya saat bertemu Kordinator Terminal Tipa A Banjar.
"Kami berharap semua masyararakat Banjar harus berteriak, berjuang supaya Banjar memiliki exit tol. Termasuk segenap stakeholder harus berjuang agar Terminal Banjar tetap hidup," ujarNana.
Koordinator Terminal Tipe A Banjar, Suryanto, Kamis 17 Oktober 2019, mengakui, sampai saat ini dirinya belum menerima bocoran kepastian exit tol Banjar dari pemerintah pusat atau Kementerian Perhubungan RI.
Kendati Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Banjar sekarang ini dibawah Kementerian Perhubungan Dirjen Perhubungan Darat, Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah IX -Provinsi Jabar.
"KOndisi Terminal Banjar mulai dirasakan sepi sekarang ini. Terbukti, dari 30 unit bus yang biasa diberangkatkan dari Terminal Banjar, terakhir ini terus berkurang," ujarnya.
Kendaraan pribadi
Lebih lanjut dia menduga dikuranginya jumlah bus yang diberangkatkan oleh pemilik bus dari Terminal Tipe A Banjar itu, seiring banyaknya masyarakat yang memiliki dan memilih naik kendaraan pribadi.
"Terminal Banjar dilarang memungut retribusi. Kalau pun tugasnya itu hanya memberikan pelayanan pemeriksaan kendaraan yang mau diberangkatkan dari Terminal Banjar saja," ujarnya seraya menjelaskan bus terbanyak diberangkatkan dari Terminal Banjar tujuan Jakarta.