kievskiy.org

Semakin Membahayakan Warga, Pergerakan Tanah di Tasikmalaya Mulai Dipetakan

WARGA menunjukkan retakan yang merusak rumahnya di Kampung Burujul, Desa Pusparahayu, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis, 5 Desember 2019. Sebanyak 164 rumah rusak akibat pergerakan tanah di Pusparahayu.*/BAMBANG ARIFIANTO/PR
WARGA menunjukkan retakan yang merusak rumahnya di Kampung Burujul, Desa Pusparahayu, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis, 5 Desember 2019. Sebanyak 164 rumah rusak akibat pergerakan tanah di Pusparahayu.*/BAMBANG ARIFIANTO/PR

 

PIKIRAN RAKYAT - Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mulai melakukan pemetaan daerah terdampak pergeseran tanah di Desa Pusparahayu, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis 12 Desember 2019.

Tim awalnya akan melakukan pemetaan pada  Rabu 11 Desember 2019. Namun mereka terhalang hujan sehingga memutuskan menginap di Puspahiang dan memulai pemetaan keesokan harinya.

"Aparatur setempat dari babinsa,Koramil,dan relawan mendampingi (tim geologi) ke lokasi beberapa kampung yang terdampak di antaranya Kampung Jajaway, Kampung Babakan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya Wawan R Efendy ‎dalam keterangan tertulisnya, Kamis siang.

Baca Juga: Tiga Kunci Ketahanan Ekonomi Indonesia: Sinergi, Transformasi, dan Inovasi

Tak hanya melakuan pemetaan, tim juga meneliti batuan-batuan tanah di lokasi pergerakan tanah. Hal tersebut dilakukan guna mengungkap musabab terjadinya pergerakan tanah di kawasan tersebut.

Wawan menuturkan, hasil penelitian dan pemetaan itu bakal menjadi rujukan upaya mitigasi Pemkab Tasikmalaya.

Ia juga tak menampik relokasi bisa saja dilakukan jika kondisi kawasan permukiman warga terdampak memang tak aman dihuni.

Baca Juga: Ujian Nasional Dihapuskan Nadiem Makarim, Numerasi dan Literasi Jadi Rujukan Merdeka Belajar

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat