kievskiy.org

Hutan di Jawa Barat Tergerus, Pemerintah Dianggap Gagal Pertahankan Kondisi dan Luasan

Hamparan padang rumput ala sabana dan stepa serta hutan karet di area perkebunan di Desa Nanggeleng, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, Rabu, 6 Oktober 2021.
Hamparan padang rumput ala sabana dan stepa serta hutan karet di area perkebunan di Desa Nanggeleng, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, Rabu, 6 Oktober 2021. /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah dianggap gagal dalam mempertahankan kondisi dan luasan hutan di Jawa Barat. Hal itu tercermin dari semakin berkurangnya cakupan hutan di Jawa Barat dalam dua dekade terakhir. 

Direktur Eksekutif Walhi Jawa Barat Meiki W. Paendong mengatakan, SK Gubernur Jawa Barat pada 1999 menunjukkan bahwa total luasan kawasan hutan di Jawa Barat mencapai 252.604 hektare. Sedangkan dalam data yang dikeluarkan Dinas Kehutanan Jawa Barat, didapati bahwa total hutan yang ada di Jawa Barat berkurang drastis menjadi 147.751 hektare. 

"Apalagi per 2021, sudah pasti akan semakin berkurang lagi mengingat ada beberapa proyek strategis nasional yang berada di kawasan hutan, baik itu menggunakan skema pelepasan kawasan hutan, maupun izin pinjam pakai kawasan hutan. Artinya secara tutupan lahan itu tetap sama-sama hilang," tutur Meiki, ketika dihubungi Pikiran Rakyat, Kamis 16 Desember 2021. 

Idealnya, cakupan kawasan hutan di Jawa Barat semakin bertambah dari tahun ke tahun, bukan berkurang. Meskipun pembangunan menjadi salah satu konsekuensi pertumbuhan demografis, namun sesuai peraturan, kawasan hutan yang hilang akibat proses pembangunan seharusnya diganti dua kali lipat di daerah lain, namun dengan daerah aliran sungai (DAS) yang sama. 

Baca Juga: Kabar Baik, Pakar Senior WHO Sebut Pandemi Covid-19 Berakhir 2022

Selain luasan hutan yang hilang sebagai dampak pembangunan, cakupan hutan juga berkurang karena aktivitas pertambangan di dalam hutan. 

"Belum lagi ke depan, akan semakin banyak proyek strategis nasional yang rencananya akan berlangsung di Jawa Barat. Artinya, akan semakin banyak cakupan kawasan hutan yang hilang," tuturnya. 

Meiki menuturkan, hingga saat ini tidak ada data yang dirilis pemerintah terkait luas dan lokasi hutan pengganti eksisting yang ada di Jawa Barat, sebagai konsekuensi dari pembangunan yang menghilangkan cakupan hutan. Padahal, data tersebut sangat dibutuhkan masyarakat sebagai bentuk kontrol sosial terhadap pemerintah. 

Baca Juga: Selain di Sumatera Utara, Densus 88 Tangkap 4 Terduga Teroris di Batam

Misalnya, terkait hutan pengganti sebagai dampak dari pembangunan Waduk Jatigede. Hingga kini, luas hutan pengganti berikut lokasinya pun tak diketahui. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat