kievskiy.org

Harga Sayuran Naik, Pembeli dan Pedagang Kecil Tercekik Akibat Ulah Tengkulak

PEDAGANG sayuran di pasar Pananjung Pangandaran kesulitan untuk mendapatkan cabe kriting, meski pun ada tetapi mahal harganya, Minggu, 28 Juli 2019.*/AGUS KUSNADI/KABAR PRIANGAN
PEDAGANG sayuran di pasar Pananjung Pangandaran kesulitan untuk mendapatkan cabe kriting, meski pun ada tetapi mahal harganya, Minggu, 28 Juli 2019.*/AGUS KUSNADI/KABAR PRIANGAN /AGUS KUSNADI/KABAR PRIANGAN

PIKIRAN RAKYAT - Seiring intensitas hujan terus meningkat, Minggu 15 Desember 2019, telah mendongkrak harga semua jenis sayur mayur. 

Pasar Tradisional Pangleseran, Desa Kertaraharja, Kecamatan Cikembar, dan Pasar Tradisional Pelita, kecamatan Citamiang kenaikanya sangat dirasakan para pembeli. 

Apalagi kenaikan tersebut didongkrak aktivitas tengkulak yang terus mendatangi para petani. Mereka menimbun sebagian hasil pertanian sehingga memicu harga sayur mayur naik dipasaran. 

Baca Juga: Terima Pengurus PSSI, Presiden Jokowi Ogah Komentari SEA Games 2019

Akibatnya, kenaikan mencolok terjadi pada harga Bawang merah dari Rp 15 ribu menjadi Rp 25 ribu per kilogram, harga timun menjadi Rp 8 ribu dari sebelumnya Rp 4 ribu per kilogram dan harga tomat dari semula Rp 5 ribu naik menjadi Rp 8 ribu per kilogram. 

"Kenaikan harga sayuran ini, terjadi karena kurangnya pasokan sayuran ke pasaran. Petani yang panen saat ini hanya mereka yang menanam sayuran pada musim kemarau. Termasuk ulah dari para tengkulak yang telah menimbun sayur mayur,"kata pedagang pasar pelita, Hasan

Selain minimnya pasokan dari para petani yang kini telah dikuasai para tengkulak, kata Hasan, para petani juga mengeluhkan soal kondisi intensitas musim hujan yang tinggi.

Baca Juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Harga Tiga Bahan Pangan di Kota Bandung Mulai Merangkak

Karena menurutnya, cuaca ekstrim saat ini, tidak sedikit menyebabkan tanaman sayuran petani terendam banjir hingga tanaman dan buahnya membusuk.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat