PURWAKARTA, (PR).- Jembatan yang menyambungkan Desa Parakanlima, Kecamatan Jatiluhur, dengan Desa Ciherang, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta mulai beroperasi. Jembatan tersebut menjadi penyambung Jalur Lingkar Dalam Timur.
"Banyak petani yang punya lahan di desa sebelah kesulitan bertani karena harus menyeberang Sungai Ciherang. Namun, sungai tidak bisa dilalui setiap waktu, hanya waktu airnya surut saja," kata Kepala Desa Parakanlima, Jaya Permana, Selasa 17 Desember 2019.
Para petani itu pun terpaksa melintas pagi hari dan harus kembali sebelum sore. Hal itu untuk menghindari kenaikan arus sungai yang biasa terjadi pada sore hari. Mereka juga menghindari sungai saat terjadi hujan deras.
Baca Juga: Pengaspalan Rampung, Jalur Ciawi-Singaparna di Tasikmalaya Dibuka Akhir Desember
Karena itu, masyarakat sangat menantikan jembatan tersebut sejak bertani di sana selama puluhan tahun terakhir. "Dengan adanya jembatan, akses para petani lebih aman. Masyarakat lainnya juga bisa lebih melintas lebih cepat dibandingkan dengan memutar ke kota (pusat kota Purwakarta)," kata Jaya.
Jembatan tersebut menjadi bagian terpenting dalam pembangunan Jalur Lingkar Dalam Timur yang direncanakan pemerintah daerah setempat. Hal itu diungkapkan Pelaksana tugas Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Purwakarta, Hariman Budi Anggoro.
Ia menceritakan proses pembangunan tersebut dilakukan sejak 2015. "Dimulai dengan pembebasan tanah (menghabiskan anggaran) Rp2,1 miliar kemudian dilanjutkan dengan (pembangunan) fisik jembatan sepanjang 60 meter tahun 2017," kata Hariman.
Baca Juga: Tol Layang Jakarta-Cikampek Justru Bisa Bikin Purwakarta Macet
Pembangunan jembatan tersebut diikuti dengan pembuatan jalan beton sepanjang 932 meter pada tahun ini. Proyek tersebut menggunakan anggaran daerah sebanyak Rp4,6 miliar. Seluruh pekerjaan itu rampung dan diresmikan pada Senin, 16 Desember 2019 lalu.